-
Bimbingan Konseling
Diklat Pendidik Sebaya Angkatan III Kategori Pelajar dan Mahasiwa - Tahun 2012 yang diselenggarakan atas kerjasama UKM PIK STKIP PGRI Tulungagung dan BKKBN Kabupaten Tulungagung. -
FORDIMAPELAR 2012
Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur. -
HUT SIK KE-41
Pagi Sabtu 31 Juli 2010, di depan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) sekitar jam Sembilan pagi, para siswa, staf, guru, Komite Sekolah, orang tua murid, & para alumni mulai berdatangan memasuki kawasan sekolah untuk menghadiri acara peringatan HUT SIK Ke-41 -
Pembangunan Desa
Perlunya perencanaan keuangan bagi tiap keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga keuangan. -
ALUMNI SIK
Semoga kedepannya hasil output pendidikan nasional bisa berkontribusi secara nyata di masyarakat. Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing global serta kompeten dalam mengolah local genius.
Artikel Pilihan
-
Semakin banyak koperasi masuk desa, utamanya koperasi berbentuk serba usaha dan simpan pinjam. Mulai dari yang bermodal kecil dan dimilik...
Senin, 07 September 2015
Lima Solusi Alternatif untuk DITLANTAS POLDA METRO JAYA
Sebagai
masyarakat, saya secara pribadi mempunyai harapan dan lima solusi alternatif
yang bisa diterapkan oleh polisi dalam rangka menjalankan tugas dinas. Berikut
ini lima solusi alternatif untuk mengurangi tingkat kemacetan di daerah
perkotaan.
Pertama, menempatkan
polisi lalu lintas di tempat-tempat strategis maupun di pinggir jalan yang
relatif padat bersama kelompok masyarakat seperti Pramuka Saka Bhayangkara,
petugas parkir resmi, security pada
daerah perkantoran serta kelompok masyarakat “pinggir jalan” yakni tukang ojek,
hansip serta aktivis keselamatan lalu lintas.
Kedua, melakukan
modifikasi terhadap rambu lalu lintas yang sudah ada. Polisi bisa bekerjasama
dengan Dinas Perhubungan untuk memodifikasi beberapa rambu agar terlihat
menarik dan memotivasi pengguna jalan untuk mematuhi rambu tersebut. Rambu yang
bisa dimodifikasi antara lain, rambu keberadaan sekolah dimodifikasi menjadi
gambar rumus, rambu batas kecepatan diganti menjadi gambar posisi gigi persneling, serta rambu khusus lain
seperti yang menunjukkan area kuliner maupun ketersediaan tempat parkir.
Ketiga, memasang
spanduk unik di pinggir jalan. Spanduk tersebut bisa berupa meme atau gambar lucu terkait kemacetan
atau perilaku aman dalam berkendara.
Keempat, polisi
menggunakan papan informasi di pinggir jalan yang menunjukkan surat tugas atau
surat resmi razia. Dalam hal ini, polisi bisa menempelkan surat tersebut pada
papan informasi yang berada di pos-pos polisi maupun papan informasi lainnya.
Kelima, polisi
mengelola forum sosial media terkait update
kondisi kemacetan. Dalam hal ini, polisi lalu lintas yang bertugas meluangkan
waktu pada forum di media sosial untuk memperbarui informasi kondisi lalu
lintas secara berkala, semisal setiap satu jam sekali. Sehingga, masyarakat
bisa mengikuti perkembangan lalu lintas secara lebih aktual, selain menggunakan
informasi dari NTMC POLRI.
Jumat, 06 Maret 2015
Proman Energenesis : Pilihan Tepat untuk Bikers Cerdas
Berbeda
dengan mengendarai mobil relatif minim kecelakaan, serta tidak terkena cuaca
secara langsung, baik terik matahari atau hujan. Akan tetapi, menggunakan sepeda
motor tetap menjadi pilihan, seperti yang terlihat dalam gambar berikut ini :
Dalam
berkendara sepeda motor, seorang bikers
lebih banyak membutuhkan energi dan memerlukan kondisi badan yang prima. Tanya
jawab berikut ini akan mengulas tentang kebutuhan energi selama perjalanan
menggunakan sepeda motor serta tips
untuk menjada kondisi badan tetap prima. Untuk itu, mari kita simak tanya jawab
berikut ini :
1. Saat
ini, Bagaimana Fenomena Kegiatan Touring di Indonesia ?
Saat
ini, sepeda motor merupakan alat transportasi paling populer di kalangan
masyarakat Indonesia. Beberapa bahkan menggunakannya untuk hobi seperti touring jarak jauh. Entah untuk sekedar bersennang-senang,
atau untuk berwisata bersama teman-teman.
Bahkan,
saat ini bagi seorang bikers, sepeda motor
bukan lagi sekedar hobi, apalagi sekedar alat transportasi. Terlihat di
beberapa kota besar di Indonesia, bagi seorang bikers, sepeda motor sudah menjelma sebagai sarana berkumpul dan
bersosialisasi dalam suatu persaudaraan.
Saat
ini, touring merupakan salah satu
kegiatan yang paling digemari dan berkembang di masyarakat. Berkumpul dengan
teman-teman dan saudara yang memiliki kecintaan terhadap sepeda motor dan
sensasi menikmati perjalanan, telah menjadi kebahagiaan tersendiri. Tak pandang
bulu, hal ini mulai ada dari komunitas motor tua, hingga motor gede dengan harga ratusan juta. Apapun sepeda
motornya, tentu saja kebersamaan tetap menjadi salah satu keindahan tersendiri
yang bisa tercipta antar para bikers.
2. Selanjutnya,
Apa Keuntungan Berkendara dengan Sepeda Motor ?
Tidak
hanya bagi seorang bikers, pada
umumnya sepeda motor kini menjadi sebuah pilihan yang paling banyak diminati
masyarakat. Berkendara menggunakan sepeda motor sekurang-kurangnya mempunyai
dua sensasi berbeda, yakni pertama bisa meluncur
sepanjang jalan dan kedua sampai relatif lebih cepat, dua hal tersebut bisa
dijelaskan sebagai berikut :
Pertama,
meluncur sepanjang jalan. Jika
melewati daerah atau tempat tertentu, tampak banyak pemotor touring kelihatannya sangat menikmati
medan yang ada. Hal itu benar karena tidak ada feeling yang lebih baik dibandingkan dengan meluncur menggunakan sepeda motor di jalanan sembil menikmati
pemandangan sekitar, seperti sebuah terapi yang memberikan perasaan rileks.
Kedua,
seorang bikers akan sampai relatif lebih
cepat. Banyak orang berpergian dengan mobil hanya untuk berjibaku dengan macet.
Sehingga, jumlah waktu yang terbuang relatif banyak. Berkendara dengan sepeda motor
berarti seorang bikers bermain lebih
cerdas dan tepat. Tidak ada waktu tersita untuk menunggu lalu lintas lancar,
dan seorang bikers bisa menunggu waktu
tersebut untuk hal lainnya selama perjalanan, bukan terjebak kemacetan.Serta
hal yang tak kalah penting, sampai ke tempat tujuan pun relatif lebih cepat.
3. Lantas,
Hal Penting Apa yang Wajib Diperhatikan saat Touring ?
Hal
yang penting diperhatikan dan sudah menjadi jaminan keamanan yakni menggunakan
peranti perlindungan yang sesuai standar. Helm standar SNI menjadi perlengkapan
yang wajib dipakai. Karena, helm sangat penting untuk melindungi bagian kepala baik
terjadi kecelakaan maupun saat seorang bikers
terjatuh. Sekali lagi, helm sangat penting untuk seorang bikers, karena faktanya 70 persen
kematian saat kecelakaan diakibatkan oleh luka di kepala. Selanjutnya jaket,
pelindung lutut dan siku juga diperlukan agar bagian-bagian tubuh seorang bikers yang vital itu terlindungi. Satu
hal lagi, saat berkendara sebaiknya memakai sepatu (masa bikers naik motor sport
pake sendal jepit).
4. Touring
dan Mengantuk, Apa Solusinya ?
Selama
ini, banyak kejadian kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh rasa kantuk
saat berkendara. Rasa kantuk ini pastinya akan berusaha dihindari oleh para bikers. Namun faktanya, hingga saat ini banyak
bikers masih menggunakan cara lama
yakni hanya dengan minum kopi atau suplemen energi demi mencegah rasa kantuk
saat berkendara di jalanan. Padahal, dari sekian banyak cara yang bisa
dilakukan agar tidak mengantuk saat berkendara, cara yang paling tepat yakni
dengan meminum Proman Energenesis. Walapun ada relatif banyak jenis
minuman suplemen energi sudah beredar di mana-mana, tetap Proman Energenesis yang
paling tepat bagi bikers cerdas. Proman Energenesis selain bisa menjaga
stamina dan energi, juga terbukti manjur untuk mengusir kantuk saat berkendara
sekaligus aman untuk dikonsumsi.
5. Selanjutnya,
Apa Tips untuk Menjaga Kondisi Badan Tetap
Prima ?
Pada
dasarnya, setelah meminum Proman
Energenesis, ada dua tips supaya
kondisi badan tetap prima. Pertama, perbanyak minum air putih saat
beristirahat, kedua segera mandi setelah sampai tujuan. Selanjutnya, kedua tips
tersebut dijelaskan sebagai berikut :
Pertama,
perbanyak minum air putih. Selama perjalanan, banyak sekali cairan tubuh yang
terkuras dalam bentuk keringat. Terkurasnya cairan tubuh tidak hanya berpotensi
menyebabkan konsentrasi berkurang, begitu pun dengan tenaga. Akibatnya,
kemampuan refleks seorang bikers akan berkurang. Oleh karena itu,
saat seorang bikers beristirahat
upayakan untuk minum air putih sebanyak mungkin. Selain menjaga kesehatan
ginjal, dengan banyak minum air putih sedapat mungkin akan mengurangi tingkat
kelelahan.
Kedua,
segera mandi setelah sampai tujuan. Hal ini berangkat dari anggapan yang salah
di masyarakat saat ini, yakni setelah melakukan perjalanan jarak jauh dilarang
untuk segera mandi. Padahal, anggapan seperti itu salah dan tidak mempunyai
dasar sama sekali. Pasalnya, sepanjang perjalanan tubuh seorang bikers relatif banyak berkeringat.
Aliran cairan tubuh tersebut bisa bercampur dengan berbagai kotoran yang
melekat di tubuh seorang bikers. Hasilnya,
pori-pori yang seharusnya menjadi saluran untuk mengeluarkan cairan dari tubuh
tersumbat. Bila hal tersebut terjadi, maka rasa lelah pada bikers pun akan semakin menjadi-jadi. Selain itu, umumnya dengan
mandi aliran darah di tubuh juga akan lancar kembali. Praktinya, bila tempat dan
waktu tidak memungkinkan bagi seorang bikers
untuk membersihakan diri dengan mandi, upayakan setiap bikers untuk mengelap badan, tangan, serta wajah dengan lap basah.
6. Terakhir,
Sebenarnya Apa Esensi dari Touring ?
Berawal dari kata “tour” (perjalanan wisata/tamasya), sebenarnya hingga saat ini tak sedikit oknum bikers yang belum memahami arti kata touring. Sesuai dengan judul artikel ini, touring sebenarnya merupakan cara untuk menikmati perjalanan dari awal hingga sampai tujuan. Touring bukanlah harus kebut-kebutan dan arogan di jalanan demi memangkas waktu perjalanan bikers, tapi touring bagi bikers sejati adalah yang tertib berkendara dan mengerti cara menikmati perjalanan, dan Proman Energenesis adalah solusi yang tepat untuk kebutuhan energi sehingga bikers bisa menikmati setiap perjalanan. Sesuai dengan penjelasan berikut ini :
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
Proman 5 Jam, merupakan slogan yang sudah terbukti, serta kemasan yang praktis membuat Proman Energenesis mudah dinikmati di manapun serta kapanpun tubuh membutuhkan pemulihan energi saat berkendara.
Proman 5 Jam, merupakan slogan yang sudah terbukti, serta kemasan yang praktis membuat Proman Energenesis mudah dinikmati di manapun serta kapanpun tubuh membutuhkan pemulihan energi saat berkendara.
Labels:
@Proman5Jam,
#RiderPromanNusantaride,
Dedi Parianto
Senin, 29 Desember 2014
Industri Kreatif Indonesia : Peran Teknologi Informatika dan Telekomunikasi Dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015
PENGANTAR :
Secara
singkat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari gagasan pada satu dekade
lalu, para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan
Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat
serta bisa menyaingi China dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman
modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan
pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Untuk lebih mudah memahaminya, MEA secara
kreatif visual-audio yakni sesuai dengan video berikut ini :
Sumber : ASEAN Secretariat
(upload via Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=YrnK5UQDdO0)
Lantas,
apa keterkaitan Industri Kreatif Indonesia dengan peran teknologi informatika dan
telekomunikasi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ?
Untuk mengetahui dan memahami hal tersebut, mari kita simak pertanyaan serta penjelasan
berikut ini :
Saat
ini, Industri Kreatif Indonesia mulai menjadi perhatian utama sebagian
besar negara di dunia, karena sangat diyakini, bahwa Industri Kreatif
Indonesia mampu memberikan kontribusi perekonomian secara signifikan dan
berkesinambungan. Indonesia diproyeksikan akan menjadi salah satu
pusat ekonomi kreatif dunia setidaknya dalam 10 tahun ke depan mengingat hingga
saat ini banyak produk kreatif karya anak bangsa Indonesia telah
dikenal dan dipergunakan di banyak negara di luar negeri.[1] Dengan berbagai
modal awal yang dimiliki Indonesia, mulai dari budaya dan tradisi seni
yang kreatif, sumber daya alam yang melimpah, dan generasi muda yang banyak
berikut populasi penduduk yang besar, lantas Indonesia perlu
kerja keras untuk menyatukan upaya-upaya sekaligus produk-produk
kreatif anak bangsa Indonesia dalam satu wadah yang berkelanjutan.
Beberapa modal
lain yang turut mendorong pertumbuhan Industri Kreatif Indonesia seperti sudah
mulai adanya kesadaran untuk menumbuhkan talenta, memperkuat capacity building, membangun ruang publik, serta proteksi HAKI.
Sehingga, dengan beberapa modal awal tersebut bisa mendorong untuk pembukaan jejaring
pasar yang lebih luas untuk para creator.
Sekali lagi, memang dibutuhkan kerja keras dan adanya perubahan paradigma
di kalangan pemerintah dan dunia bisnis.
Sekarang,
masyarakat Indonesia sudah memahami ranah industri kreatif dengan baik, begitu
juga pola pembangunan dan pengenbangannya. Karena, pada dasarnya di
dalam industri kreatif, kreatifitaslah yang memegang peranan sentral
sebagai sumber daya utama. Industri kreatif lebih banyak membutuhkan
sumber daya kreatif yang berasal dari kreatifitas manusia daripada sumber daya
fisik. Dengan catatan, sumber daya fisik tetap diperlukan terutama dalam
peranannya sebagai media kreatif. Saat ini, secara umum ranah Industri
Kreatif Indonesia seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini :
2. Bercermin Pada Data dan
Fakta,Lantas Bagaimana Perkembangan Industri Kreatif Indonesia ?
Mencengangkan
memang bila bercermin pada data Industri Kreatif Indonesia. Sumbangan
industri kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sudah mencapai 7-8% atau
sekitar 140 trilyun rupiah, dimana kontribusi sektor ekonomi kreatif
terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Melihat data awal, jika
pada tahun 2010 mencapai Rp 472,8 triliun dan mampu menyerap 11,49 juta tenaga
kerja dan pada 2011 naik menjadi Rp 526 triliun dengan serapan 11,51 juta
tenaga kerja sedangkan pada tahun 2012 telah menjadi Rp 573,4
triliun dengan serapan 11,57 juta tenaga kerja,[2] maka
tren positif ini relatif akan terus berlanjut dalam jangka panjang (10–15
Tahun).
Perkembangan Industri
Kreatif Indonesia merupakan salah satu penopang pertumbuhan positif
ekonomi nasional. Peran besar Industri Kreatif Indonesia yang
digerakkan oleh komunitas anak muda seperti jasa desain grafis sampai produksi
iklan, jingle, animasi dan game, akan relatif semakin
besar di waktu yang akan datang. Bercermin pada fakta tersebut, besarnya
potensi industri kreatif harus mulai diperhatikan dan menjadi fokus pemerintah
untuk meningkatkan perannya.
Lebih
lanjut lagi, selain kontribusi ekonomi, Industri Kreatif Indonesia juga mampu
menunjukkan citra positif bagi bangsa Indonesia. Industri Kreatif Indonesia
merupakan cara yang paling ampuh dalam melestarikan budaya beserta aneka
ragamnya.
Esensinya,
industri kreatif dipahami sebagai pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta
bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan kerja dengan
mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta. Melalui pemahaman yang benar, serta
dengan terciptanya hubungan saling menguntungkan antara pelaku budaya beserta
aneka ragamnya dengan pelaku budaya itu sendiri, sudah selayaknya, kini
Industri Kreatif Indonesia telah menjelma menjadi kekuatan baru bagi bangsa
Indonesia.
3. Pada Saat yang Bersamaan,
Bagaimana Peran Teknologi Informatika dan Telekomunikasi Terhadap Berbagai
Sektor dalam Industri Kreatif Indonesia ?
Esensinya,
Teknologi Informasi (TI) hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi
tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya. Sedangkan industri kreatif itu sendiri dapat diartikan sebagai
industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat
individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan
menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri
kreatif bertujuan untuk membantu perekonomian nasional dan industri di tanah
air.
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia belakangan ini terbilang cukup
pesat. Pada 2010, jumlah pengguna telepon selular (ponsel) mencapai 160 juta, fixed wireless access (FWA) 25,5
juta, dan internet mencapai 45 juta. Dua tahun kemudian perubahan bergerak
pasti. Pengguna internet tumbuh menjadi 55 juta, dengan 12 juta di
antaranya mengakses melalui komputer pribadi sedangkan pengguna ponsel
bertambah pada kisaran 255 juta.[3] Fenomena
pertumbuhan konsumen digital tidak berhenti sampai di situ. Pertumbuhan
pengguna media sosial di Indonesia juga terbilang sangat tinggi.
Pada
saat yang bersamaan, peran Teknologi informasi terhadap Industri
Kreatif dan pola kebangkitan kreatifitas menuju bangsa yang besar adalah
sangat penting dan memiliki kontribusi yang relatif besar. Pada dasarnya
di Indonesia, Setidaknya, ada lima peran penting teknologi
informatika dan komunikasi dalam menunjang pertumbuhan bisnis Industri
Kreatif Indonesia, seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini :
4. Lantas, Bagaimana Kesiapan
Pelaku Industri Kreatif Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) 2015 ?
Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia (SDM) dan penghargaan hasil karya serta kreatifitas anak
bangsa merupakan salah satu jawaban yang paling tepat untuk menghadapi
tantangan di kancah ASEAN, karena jika pemberdayaan dan penghargaan yang kurang
akan memacu sumber daya tersebut mengembangkan diri di negeri orang, dalam hal
ini negara dalam ruang lingkup ASEAN karena pada dasarnya MEA memang kompetisi
mendapatkan tenaga kreatif dari segenap negara ASEAN.
Kunci
bagi Indonesia menghadapi MEA selain dari modal awal yang dimiliki
Indonesia, mulai dari budaya dan tradisi seni yang kreatif, sumber daya
alam yang melimpah, dan generasi muda yang banyak berikut populasi penduduk
yang bsar adalah dukungan dari pengembangan media komunikasi sehingga
produk kreatif yang dihasilkan oleh pelaku Industri Kreatif Indonesia bisa
dengan efektif dan efisien menjangkau golongan sasaran dalam pasar konsumen.
Selanjutnya, perangkat yang lebih mendukung lagi yakni pola pengembangan software, web,
online marketing, serta product branding sehingga daya saing tidak
hanya mengacu pada penggunaan perangkat dan pola pengembangan yang harus di
beli dari negara lain atau diproduksi oleh negara lain, tetapi bisa diproduksi
dan diolah di Indonesia.
Pertanyaannya,
mampukah Indonesia ? Tentu saja kita mampu, karena Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan penghargaan hasil karya serta kreatifitas anak bangsa di
Indonesia sangat banyak yang memiliki potensi serta tren positif. Berikut ini
merupakan video dokumentasi pribadi penulis (penampilan siswa-siswi Sekolah
Indonesia di Kuala Lumpur) yang menunjukkan kreatifitas anak bangsa di kancah
ASEAN :
Sumber : Dokumentasi Pribadi
ASEAN
dengan MEA menjadi seperti sebuah konsep negara federasi yang baru. Menjanjikan
kekuatan ekonomi yang baru, yang diproyeksikan sebagai penyeimbang kekuatan
ekonomi global. Melalui MEA, ASEAN menjadi sebuah tatanan masyarakat yang baru
dimana Negara-negara anggotanya bebas untuk melakukan aktivitas ekonominya baik
dalam barang dan jasa. Dengan pencapaian tersebut, maka ASEAN akan menjadi
pasar tunggal dan basis produksi dimana terjadi arus barang, jasa, investasi
dan tenaga terampil yang bebas serta aliran modal yang lebih bebas. Adanya
aliran komoditi dan faktor produksi tersebut diharapkan membawa ASEAN menjadi
kawasan yang makmur dan kompetitif dengan perkembangan ekonomi yang merata,
serta menurunnya tingkat kemiskinan dan perbedaan sosial-ekonomi di kawasan
ASEAN.
5. Selanjutnya, Bagaimana Membentuk
Sinergi untuk Memajukan Industri Kreatif Indonesia dalam Menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 ?
Berbeda
dengan karakteristik industri pada umumnya, Industri Kreatif Indonesia
merupakan kelompok industri yang terdiri dari berbagai jenis industri yang
masing masing memiliki keterkaitan dalam proses pengeksploitasian ide
atau kekayaan intelektual (intelectual
property) menjadi nilai ekonomi
tinggi yang dapat mengurangi tingkat penganggutan dan meningkatkan jumlah
lapangan pekerjaan.
Dilihat
dari sudut pandang pelaksanaan MEA, terutama dari segi ketenagakerjaan,
terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja karena dapat
banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan akan keahlian yang
beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi ke luar negeri dalam ruang
lingkup ASEAN dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa
jadi tanpa ada hambatan tertentu. Berkaitan dengan pola perpindahan tenaga
kerja dan tenaga ahli, maka MEA akan menghasilkan berbagai resiko
ketenagakerjaan. Akan tetapi, idealnya MEA memang menjadi kesempatan yang bagus
bagi pelaku Industri Kreatif Indonesia untuk mencari peluang terbaik sesuai
dengan kriteria dan kapasitas yang dimiliki.
Melihat
karakteristik Industri Kreatif Indonesia dan resiko ketenagakerjaan yang akan
dihasilkan dari pelaksanaan MEA, seharusnya pelaku Industri Kreatif Indonesia
bisa melihat apa saja yang menjadi poin–poin yang harus disinergikan pelaku
Industri Kreatif Indonesia beserta stakeholders maupun pemerintah beserta
swasta untuk menghadapi MEA. Sebagai gambaran umum, poin–poin penting tersebut
antara lain seperti pada gambar berikut ini :
6. Pada Akhirnya, Bagaimana Prospek
Industri Kreatif Indonesia di Masa Depan ?
Dewasa
ini ekonomi kreatif semakin mendapat perhatian serius karena dianggap sebagai
salah satu kekuatan besar pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertumbuhan
tersebut didorong oleh teknologi Internet yang tanpa batas, bahkan bisa
dikatakan ekonomi kreatif adalah gelombang keempat dan senjata rahasia di
Indonesia. Dengan melihat banyaknya peluang yang dimiliki Industri Kreatif
Indonesia, maka sudah selayaknyalah Teknologi informasi dikembangkan sebagai
salah satu wadah yang mampu mengembangkan sumberdaya manusia yang aktif,
kreatif dan memiliki potensi luar biasa. Dengan memberdayakan Industri Kreatif
Indonesia dan mengembangkan sumberdaya manusia yang kreatif akan turut
memajukan nama, martabat dan perekonomian bangsa. Kecintaan akan industri
kreatifitas bangsa dan turut serta pemerintah dalam memajukan industri kreatifitas
ini akan memberi peluang besar bagi pengembangan kreatifitas anak bangsa,
yang mampu menyerap tenaga kerja di berbagai bidang, dan menurunkan jumlah
pengangguran.
catatan
khusus : berbagai gambar dalam artikel ini merupakan dokumentasi pribadi penulis
yang diolah dari berbagai sumber.
[1] Kementerian
Perindustrian. 2013. Majalah Media Industri. Jakarta : Direktorat Jenderal
Perindustrian. URL : www.kemenperin.go.id/download/1272 diakses
24 Desember 2014.
[2] Kamar
Dagang dan Industri Indonesia. 2010. Roadmap Pembangunan Ekonomi Indonesia
2009–2014. Jakarta : Publikasi Kadin. URL : http://www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN-107-4057-16102009.pdf diakses
21 Desember 2014.
[3] Warta
Ekonomi Online. 2012. Peran TIK dalam Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta :
wartaekonomi.co.id. URL : http://wartaekonomi.co.id/berita3131/peran-internet-terhadap-pertumbuhan-ekonomi.html diakses
21 Desember 2014.
Senin, 29 September 2014
Logo Baru STKIP PGRI Tulungagung
Gambar dalam post ini merupakan logo STKIP PGRI Tulungagung yang terbaru, yakni edisi 2014. Saya mengunggah dis sini karena akhir - akhir ini banyak mahasiswa baru maupun mahasiswa angkatan atas STKIP PGRI Tulungagung yang ingin mendapatkan file digital logo STKIP PGRI Tulungagung yang baru, entah itu untuk keperluan makalah, proposal, presentasi serta tugas kuliah lainnya. Akan tetapi, setelah mencari di beberapa website masih juga belum ditemukan file digital logo STKIP PGRI Tulungagung yang baru. Silahkan didownload, semoga bisa digunakan sebagaimana mestinya. Terakhir, semoga seluruh mahasiswa, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa angkatan atas bisa menjalankan berbagai tugas kuliah dengan lancar, semoga sukses.
Minggu, 10 Agustus 2014
Review Artikel “Mengapa Jokowi ?”
Saya tertarik dengan pembahasan Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id) yang membahas Presiden terpilih kita, yakni Joko Widodo yang Anda tuangkan dalam artikel berjudul “Mengapa Jokowi ?” (http://www.agusmulyadi.web.id/2014/06/mengapa-jokowi.html) dan di-posting Tanggal 20 Juni 2014 yang lalu. Awalnya, saya membaca artikel tersebut dengan seksama, saya tertarik untuk memberikan semacam artikel balasan untuk menanggapi artikel yang Anda posting di blog pribadi Anda tersebut. Lantas, di sini saya bermaksud untuk memberikan sedikit review tentang opini – opini yang Anda tulis sekaligus juga memberikan sedikit review secara makro tentang Pilpres 2014 itu sendiri. Selanjutnya, saya membuat rincian bagian – bagian penting dari artikel Anda dan dalam waktu yang bersamaan saya menuliskan pendapat saya secara pribadi. Berikut ini bagian – bagian penting dalam artikel “Mengapa Jokowi ?” :
1. Bagian Awal :
Pada bagian awal, Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id) menulis : “Perlu digarisbawahi, saya tidak mendukung Jokowi, melainkan lebih mendukung Jokowi. Tolong bedakan. Saya mendukung Jokowi maupun Prabowo, karena bagaimanapun, saya yakin, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama punya visi yang baik untuk memajukan Indonesia. Namun karena saya harus memilih salah satu, saya memutuskan untuk lebih mendukung Jokowi.”
Untuk hal ini saya tidak sependapat, karena saya lebih memilih Prabowo. Dalam hal ini, saya berpendapat Prabowo lebihg memiliki karakter sebabagi pemimpin. Buktinya beliau memimpin banyak organisasi selepas pensiun sebagai militer. Dalam waktu bersamaan, Prabowo memiliki partai, Partai Gerindra. Dengan memiliki partai publik menjadi jelas akan arah pencalonannya. Prabowo berbeda dengan para tokoh lain yang tidak memiliki partai seperti Mahfud MD, Anies Baswedan, atau Dahlan Iskan. Saya juga yakin Prabowo juga sosok nasionalis yang mampu menjaga tanah air, pulau dan perairan Indonesia.
2. Bagian Penegasan :
Kemudian Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id) menambahkan, “Saya kagum dengan sosok Jokowi yang begitu santun dan sederhana. Walaupun beliau agak plegak-pleguk kalau bicara, namun menurut saya, beliau cerdas dan Banyak akal dalam menyelesaikan berbagai solusi pemerintahan yang dia pimpin.”
Sebenarnya, dari awal saya sudah merasakan media massa yang sebenarnya berperan dalam hal ini. Media cetak dan elektronik selalu menampilkan Slogan Jokowi-JK yang jujur, bersih, sederhana dan merakyat sebagai antitesa (lawan) dari keadaan atau kondisi kehidupan sekarang yang korup, borjuis, hedonis, dan permisive. Jokowi-JK benar-benar sedang membangun citra baru, sebagai tokoh jujur, bersih, sederhana dan merakyat. Gambaran ini terus di berikan kepada rakyat. Media massa juga menambahkan, Jokowi memiliki hobi mendengarkan musik rock dan gemar naik gunung semasa muda. Selain itu, masih banyak hal menarik yang dimiliki mantan Wali Kota Surakarta ini. Pemberitaan yang sempat meramaikan media massa sekaligus menjadi kontroversi yakni ketika Jokowi mendukung keberhasilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo dalam merakit mobil yang diberi nama Esemka. Jokowi bahkan menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinasnya dengan nomor polisi AD 1 A. Dalam hal ini, saya berpendapat citra/ sosok Jokowi yang suka blusukan dan mau menyapa rakyat memang disenangi. Namun karena keunggulan dan citra Jokowi itu dieksploitasi berlebihan untuk menarik minat publik, hasilnya justru kontraproduktif.
3. Bagian Tambahan :
Artikel “Mengapa Jokowi ?” (http://www.agusmulyadi.web.id/2014/06/mengapa-jokowi.html) berlanjut dengan statement : “Begitu Hijrah ke Jakarta, kompetensinya sebagai pemimpin pun kembali teruji. Bersama Ahok, Jokowi seolah menjelma menjadi Macan dingin yang mrantasi. Gaya blusukannya yang khas menjadikannya cepat populer di mata masyarakat.”
Jujur saja, untuk memimpin Jakarta, saya lebih menyukai gaya manajemen Ahok.Walau terlihat hampir tidak beda dengan ilmu manajemen kepemimpinan Jokowi, Ahok pun ternyata menerapkan ilmu manajemen kepemimpinan yang tidak kalah sederhananya yaitu “apa maunya saya”. Atas dasar penegakkan konstitusi, Ahok bergeming dalam banyak persoalan yang menjadi tanggung-jawabnya. Ahok maju tak gentar membela yang benar, Ahok melawan, Ahok menantang siapa saja yang berani melanggar konstitusi dan siap mati untuk itu.
1. Bagian Awal :
Pada bagian awal, Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id) menulis : “Perlu digarisbawahi, saya tidak mendukung Jokowi, melainkan lebih mendukung Jokowi. Tolong bedakan. Saya mendukung Jokowi maupun Prabowo, karena bagaimanapun, saya yakin, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama punya visi yang baik untuk memajukan Indonesia. Namun karena saya harus memilih salah satu, saya memutuskan untuk lebih mendukung Jokowi.”
Untuk hal ini saya tidak sependapat, karena saya lebih memilih Prabowo. Dalam hal ini, saya berpendapat Prabowo lebihg memiliki karakter sebabagi pemimpin. Buktinya beliau memimpin banyak organisasi selepas pensiun sebagai militer. Dalam waktu bersamaan, Prabowo memiliki partai, Partai Gerindra. Dengan memiliki partai publik menjadi jelas akan arah pencalonannya. Prabowo berbeda dengan para tokoh lain yang tidak memiliki partai seperti Mahfud MD, Anies Baswedan, atau Dahlan Iskan. Saya juga yakin Prabowo juga sosok nasionalis yang mampu menjaga tanah air, pulau dan perairan Indonesia.
2. Bagian Penegasan :
Kemudian Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id) menambahkan, “Saya kagum dengan sosok Jokowi yang begitu santun dan sederhana. Walaupun beliau agak plegak-pleguk kalau bicara, namun menurut saya, beliau cerdas dan Banyak akal dalam menyelesaikan berbagai solusi pemerintahan yang dia pimpin.”
Sebenarnya, dari awal saya sudah merasakan media massa yang sebenarnya berperan dalam hal ini. Media cetak dan elektronik selalu menampilkan Slogan Jokowi-JK yang jujur, bersih, sederhana dan merakyat sebagai antitesa (lawan) dari keadaan atau kondisi kehidupan sekarang yang korup, borjuis, hedonis, dan permisive. Jokowi-JK benar-benar sedang membangun citra baru, sebagai tokoh jujur, bersih, sederhana dan merakyat. Gambaran ini terus di berikan kepada rakyat. Media massa juga menambahkan, Jokowi memiliki hobi mendengarkan musik rock dan gemar naik gunung semasa muda. Selain itu, masih banyak hal menarik yang dimiliki mantan Wali Kota Surakarta ini. Pemberitaan yang sempat meramaikan media massa sekaligus menjadi kontroversi yakni ketika Jokowi mendukung keberhasilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo dalam merakit mobil yang diberi nama Esemka. Jokowi bahkan menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinasnya dengan nomor polisi AD 1 A. Dalam hal ini, saya berpendapat citra/ sosok Jokowi yang suka blusukan dan mau menyapa rakyat memang disenangi. Namun karena keunggulan dan citra Jokowi itu dieksploitasi berlebihan untuk menarik minat publik, hasilnya justru kontraproduktif.
3. Bagian Tambahan :
Artikel “Mengapa Jokowi ?” (http://www.agusmulyadi.web.id/2014/06/mengapa-jokowi.html) berlanjut dengan statement : “Begitu Hijrah ke Jakarta, kompetensinya sebagai pemimpin pun kembali teruji. Bersama Ahok, Jokowi seolah menjelma menjadi Macan dingin yang mrantasi. Gaya blusukannya yang khas menjadikannya cepat populer di mata masyarakat.”
Jujur saja, untuk memimpin Jakarta, saya lebih menyukai gaya manajemen Ahok.Walau terlihat hampir tidak beda dengan ilmu manajemen kepemimpinan Jokowi, Ahok pun ternyata menerapkan ilmu manajemen kepemimpinan yang tidak kalah sederhananya yaitu “apa maunya saya”. Atas dasar penegakkan konstitusi, Ahok bergeming dalam banyak persoalan yang menjadi tanggung-jawabnya. Ahok maju tak gentar membela yang benar, Ahok melawan, Ahok menantang siapa saja yang berani melanggar konstitusi dan siap mati untuk itu.
4. Bagian Akhir :
Di akhir artikel, Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id) menulis “Pada akhirnya, saya agaknya harus kembali menegaskan, bahwasanya saya lebih memilih Jokowi ketimbang Prabowo. Tapi sejujurnya, saya merasa masygul ketika tokoh Sebrilian Prabowo dan setulus Jokowi harus bertarung satu sama lain.”
Menurut sudut pandang saya, Jokowi yang saat ini terpilih sebagai Presiden ke - 7 Republik Indonesia memiliki sebenarnya kisah menarik dalam kehidupannya yang belum banyak mendapatkan sorotan dari media massa. Saya percaya, terpilihnya Jokowi menjadi Gubernur hingga menuju kursi orang nomer satu di Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sebab, selama ini ia selalu menampilkan sosok “ndeso” dan sederhana kepada warga. Akhirnya, harapan saya, politik yang saat ini sangat bersahabat dengan kekuasaan, uang dan kemewahan. Akan tetapi kali ini saya berharap Jokowi tidak bersahabat dengan itu. Kepemimpinannya yang berasal dari hati, semoga menyentuh hati rakyat untuk tetap mendukung kepemimpinannya selama 5 tahun ke depan untuk Indonesia yang lebih baik.
Di akhir artikel, Agus Mulyadi (agusmulyadi.web.id) menulis “Pada akhirnya, saya agaknya harus kembali menegaskan, bahwasanya saya lebih memilih Jokowi ketimbang Prabowo. Tapi sejujurnya, saya merasa masygul ketika tokoh Sebrilian Prabowo dan setulus Jokowi harus bertarung satu sama lain.”
Menurut sudut pandang saya, Jokowi yang saat ini terpilih sebagai Presiden ke - 7 Republik Indonesia memiliki sebenarnya kisah menarik dalam kehidupannya yang belum banyak mendapatkan sorotan dari media massa. Saya percaya, terpilihnya Jokowi menjadi Gubernur hingga menuju kursi orang nomer satu di Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sebab, selama ini ia selalu menampilkan sosok “ndeso” dan sederhana kepada warga. Akhirnya, harapan saya, politik yang saat ini sangat bersahabat dengan kekuasaan, uang dan kemewahan. Akan tetapi kali ini saya berharap Jokowi tidak bersahabat dengan itu. Kepemimpinannya yang berasal dari hati, semoga menyentuh hati rakyat untuk tetap mendukung kepemimpinannya selama 5 tahun ke depan untuk Indonesia yang lebih baik.
Labels:
Agus Mulyadi,
agusmulyadi.web.id,
Mengapa Jokowi
Rabu, 28 Agustus 2013
Paradigma Baru Pemuda dan Politik
Mengungkapkan realitas politik
sebagaimana dingkapkan sebelumnya tegas disimpulkan bahwa transformasi politik
adalah suatu keniscayaan, sehingga sekurang-kurangnya yang menjadi agenda atas
persoalan itu adalah; Pertama; soal bagaimana para elit-elit partai politik
mampu memberi arti keberadaan suatu partai politik, bukan semata pada tujuannya
untuk menjadi instrumen pencapaian kedudukan, tetapi jauh lebih berarti adalah
menggerakan fungsi-fungsinya untuk mengartikulasikan kemaslahatan rakyat
banyak. Kedua, bagaimana elit-elit para pelaku politik untuk tidak terjebak
pada adagium dan paradigma lama untuk meletakkan status quo, tetapi pada komitmen
dan integritas sebagai elemen perubah. Ketiga, bagaimana para pelaku politik
mampu mendorong tercipatanya sistem politik di satu sisi, dan menggerakkannya
secara komplementer dengan budaya politik yang bertum-buh kembang di tengah
masyarakat.
Jika ketiga soal tersebut
dijadikan sebagai agenda transformasi politik, maka selain kaum intelektual dan
cerdik cendekia posisi peran pemuda diharapkan menjadi instrumen penentu,
sebagaimana rentetan pergerakannya yang dicatatkan dengan tinta emas dalam
potret sejarah perubahan bangsa Indonesia, baik sebelum kemerdekaan
(kebangkitan nasional 1908, per-sepakatan satu bangsa 1928, dan memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia 1945), maupun sesudah Indonesia merdeka. Hanya saja, persoalan lain yang
sampai saat ini belum terselesaikan, adalah soal pola dan bentuk gerakan kaum
muda dalam menggerakkan suatu perubahan. Yaitu antara gerakan struktural dalam
bentuk pemberontakan, ataukah gerakan kultural dalam bentuk penciptaan kesadaran
hak-hak dan tanggungjawab sebagai warga negara. Penganut gerakan kultural
menuding bahwa gerakan struktural tidak menyentuh pada substansi persoalan,
semen-tara penganut struktural berdalih bahwa gerakan kultural sangat lamban
dalam melakukan perubahan. Meskipun, dari sisi proses keduanya memiliki tarik
ulur yang sama kuatnya, tetapi ketemu pada tujuan pencapaiannya dalam
melaku-kan perubahan.
Untuk itulah, selain karena
memiliki pembenarannya masing-masing, juga karena keduanya memiliki pencapaian tujuan
yang sama, sehingga soal itu tidak mesti harus diselesaikan. Tetapi dalam
melakukan transformasi politik era reformasi, keduanya sama-sama menjadi
penting. Transformasi politik di satu sisi adalah soal struktural, sebagaimana
tujuan partai politik untuk mencapai kekuasaan, membangun sistem politik, dan
bagaimana para pelaku politik mampu menggerakkannya. Selebihnya transformasi
politik secara kultural menjadi suatu yang absah, yaitu bagaimana menggerakkan
partai politik untuk menjalankan fungsi-fungsinnya bagi masyarakat
setidak-tidaknya para pengikutnya, untuk menciptakan suatu budaya politik yang
egalitarian, berdasarkan komitmen pembaharuan dari para pelaku politik.
Labels:
Alamfay.com,
Generasi Emas Islam,
Islam Cinta Damai