
Tempat tinggal saya sekarang di
Desa Wates, salah satu desa dalam Kecamatan Sumbergempol yang banyak dikenal
karena ada tugu Pancasila di dekat Balai Desanya, ada gapura diapit dua patung
gajah membawa pentungan pada jalan utama dari arah utara dan banyak terdapat
Koperasi Simpan Pinjamnya. Dari pusat kota Tulungagung jaraknya lebih kurang 10
kilometer atau 20 menit berkendara motor/ mobil, letaknya tidak terlalu jauh ke selatan dari
pusat kota. Jadi, bisa dibilang desa yang tidak terlalu ndeso atau bahasa yang
dipakai dosennya saya di STKIP PGRI Tulungagung yaitu suburban area. Karena
sudah di luar pusat kota, suasananya tidak terlalu ramai, kecuali jalan utama
pas jam pergi - pulang kerja. Masih banyak sawah, tapi hanya di bagian selatan
saja, kalau yang di sekitar kanan - kiri rumah saya adanya tegalan yang
ditanami tebu. Pertama kali saya kembali ke sini dari negeri jiran dua tahun
yang lalu, tepatnya Oktober 2010. Jadi, tahun 2012 sekarang ini sudah dua tahun
saya di sini.

Walaupun tanpa terasa sudah sepuluh tahun saya meninggalkan
desa wates ini, (2002 - 2012), ternyata banyak yang berubah. Rumah di pinggir
jalan yang dulunya kosong sekarang makin banyak. Lebih bagus lagi rata - rata
keadaan ekonomi masyarakatnya semakin baik, dari tahun ke tahun banyak modal
yang masuk, namun dari luar negeri. Karena banyak warga sini yang menjadi
juragan di luar negeri. Jadi, bukan hanya jadi TKI/ TKW saja, dan itupun bukan
hanya di Malaysia. Sekarang sudah banyak yang sampai ke Asia Timur dan negeri
padang pasir sana. Otomatis remitansi yang masuk ke desa ini banyak tiap
tahunnya, dan kegiatan ekonominya rata - rata masih didominasi usaha kecil
disamping pettanian rakyat. Jadi, seperti yang saya jelaskan tadi, karena itu
untuk cash flow usaha masyarakat dalam berbisnis kecil - menengah tersedia
banyak Koperasi Simpan Pinjam di desa ini.

Berdiskusi tentang kegiatan ekonomi
pedesaan semacam ini, saya rasanya hanya bisa untuk mengomentari beberapa hal
untuk memberikan solusi. Pertama, setelah mengamati sampel di desa ini,
ternyata ketergantungan modal dari remitansi warga di luar negeri tinggi sekali
dan sudah mulai saatnya masyarakat pedesaan mulai memgurangi ketergantungan
modal dari luar negeri tersebut. Kedua, perlunya perencanaan keuangan bagi tiap
keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih
kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga
keuangan. Kedepannya, saya akan mencoba membuat skema perencanaan keuangan
yang terintegrasi berbaris masyarakat desa ini, sekaligus mengajak pembaca dan
memberikan informasi tentang hal yang saya jelaskan di atas. Karena saya
yakin, potensi kemajuan hal tersebut besar sekali. Rakyat sejahtera, dimulai
dari perencanaan keuangan keluarga.
1 comments:
But after Inter was defeated 1-0 by FC Barcelona in the second leg of the 2010 Champions League semifinal, Mourinho called the loss "the sweetest 1-0 defeat of my life. [url=http://www.mulberryhandbagssale.co.uk]Mulberry Bayswater Bags[/url] like this mama has some reading to do, our new house comes with a barn.. [url=http://www.goosecoatsale.ca]canada goose outlet[/url] Pqlsacfxv
[url=http://www.pandorajewelryvip.co.uk]pandora uk[/url] Inkqwgnpb [url=http://www.officialcanadagooseparkae.com]canada goose[/url] vzpuxaisu
Posting Komentar