My Social Media Profile :
  • Bimbingan Konseling

    Diklat Pendidik Sebaya Angkatan III Kategori Pelajar dan Mahasiwa - Tahun 2012 yang diselenggarakan atas kerjasama UKM PIK STKIP PGRI Tulungagung dan BKKBN Kabupaten Tulungagung.
  • FORDIMAPELAR 2012

    Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur.
  • HUT SIK KE-41

    Pagi Sabtu 31 Juli 2010, di depan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) sekitar jam Sembilan pagi, para siswa, staf, guru, Komite Sekolah, orang tua murid, & para alumni mulai berdatangan memasuki kawasan sekolah untuk menghadiri acara peringatan HUT SIK Ke-41
  • Pembangunan Desa

    Perlunya perencanaan keuangan bagi tiap keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga keuangan.
  • ALUMNI SIK

    Semoga kedepannya hasil output pendidikan nasional bisa berkontribusi secara nyata di masyarakat. Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing global serta kompeten dalam mengolah local genius.

Artikel Pilihan

Penelitian dan Penalaran

Apakah sebenarnya penelitian itu?  Apakah tahapan-tahapan yang ada dalam pelaksanaan penelitian?  Itulah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mahasiswa ketika akan menulis skripsi dan itulah pula pertanyaan-pertanyaan yang akan dibahas dalam artikel ini. Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah dalam mengkaji suatu masalah.  Ini adalah salah satu cara manusia untuk memperoleh pengetahuan (menjadi tahu tentang sesuatu).  Cara lain yang lebih tradisional adalah: melalui pengalaman (orang menjadi tahu setelah mengalami sendiri), otoritas (diberi tahu oleh orang yang memiliki otoritas di bidang itu), cara befikir deduktif (proses berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum ke pernyataan yang bersifat khusus/spesifik), dan cara berfiki induktif (proses berfikir yang beangkat dari pengamatan hal-hal yang spesifik untuk kemudian menarik kesimpulan yang besifat umum).

       Pendekatan ilmiah adalah proses befikir yang menggabungkan aspek-aspek terpenting dari proses berfikir deduktif dan induktif.  Pendekatan ilmiah adalah suatu proses penyelidikan sistematis yang terdiri atas bagian-bagian yang saling bergantung (interdependent).  Pada dasarnya, pendekatan ilmiah terdiri atas lima langkah:

  1. Perumusan masalah;
  2. Pengajuan hipotesis (penejelasan sementara tentang masalah tersebut);
  3. Penggunaan cara berfikir deduktif (untuk menetapkan implikasi hipotesis tersebut, yaitu apa yang akan dapat diamati apabila hipotesis itu benar);
  4. Penggunaan cara berfikir induktif (mengumpulkan data yang relevan melalui pengamatan, tes, dan eksperimen, yang kemudian dianalisa untuk membuktikan apakah hipotesisnya benar.
  5. Pengambilan kesimpulan yang berupa peneerimaan atau penolakan hipotesis.
       Pendekatan ilmiah biasanya digambarkan sebagai proses di mana peneliti secara induktif bertolak dari pengamatan mereka menuju hipotesis.  Kemudian secara deduktif peneliti bergerak dari hipotesis ke implikasi logis hipotesis tersebut.  Mereka menarik kesimpulan mengenai akibat yang akan terjadi apabila hubungan yang diduga ada itu benar.  Apabila implikasi yang diperoleh secara deduktif ini sesuai dengan pengetahuan yang sudah diterima kebenarannya, maka selanjutnya implikasi tersebut diuji dengan data empiris (yang dikumpulkan).  Berdasarkan bukti-bukti ini, maka hipotesis itu dapat diterima atau ditolak
.
       Penggunaan hipotesis ini merupakan perbedaan utama antara cara berfikir induktif dan pendekatan ilmiah.  Dalam cara berfikir induktif, kita melakukan pengamatan terlebih dahulu dan baru kemudian menyusun informasi yang kita peroleh.  Dalam pendekatan ilmiah, kita memikirkan apa yang akan terjadi jika hipotesis benar, kemudian melakukan pangamatan sistematis guna memutuskan apakah akan menerima atau menolak hipotesis tersebut.

       Ini jelas merupakan penelitian kuantitatif, bukan kualitatif.  Tetapi memang pendekatan ilmiah itu awalnya dikembangkan oleh para pakar di bidang ilmu alamiah.  Tokoh yang umumnya dianggap sebagai pelopor penarapan metode ini dalam mencari pengetahuan adalah Charles Darwin dalam pengembangan teori evolusinya.  Metode penelitian kualitatif kebanyakan dikembangkan oleh para ahli di bidang anthropologi yang data penelitiannya kebanyakan bersifat kualitatif, bukan angka.  Dalam perkembangannya, metode penelitian ini, kuantitatif maupun kualitatif, merambah juga ke bidang-bidang ilmu sosial lainnya seperti pendidikan.

       Dalam pelaksanaannya, terutama di bidang pendidikan, penelitian mempunyai beberapa tahapan:
1. Tahap memilih masalah penelitian
Penelitian dimulai dengan suatu pertanyaan yang menyangkut persoalan yang cukup penting untuk dijadikan masalah penelitian.  Masalah tersebut harus merupakan masalah yang dapat dijawab melalui penyelidikan ilmiah (Pertanyaan “Apakah kita perlu memberikan pendidikan seks di Sekolah Dasar?” adalah contoh pertanyaan yang tidak dapat dijawab secara ilmiah karena menyangkut keyakinan dan nilai-nilai.)  Selain itu, masalah tersebut harus juga merupakan masalah yang belum ada jawabnya (belum terjawab), tetapi sarana untuk mencari jawaban itu, yakni melalui pengumpulan dan analisa data, dapat diperoleh.

2. Tahap analisis
Sesudah masalah yang akan diteliti didefinisikan, tahap berikutnya adalah tahap analisis.  Tahap ini memerlukan pengkajian yang mendalam atas hasil-hasil penelitian sebelumnya, yang mungkin telah dilakukan tentang masalah tersebut.  Pembahasan hasil penelitian yang terkait ini sangat diperlukan guna memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai masalah penelitian tersebut, serta agar dapat memberikan latar belakang bagi perumusan hipotesis yang merupakan aspek penting dari tahap analisis ini.  

3. Tahap memilih strategi penelitian dan membuat/memilih instrument
Masalah penelitian yang dipilih akan menentukan metode penelitian yang harus digunakan.  Ada masalah yang memerlukan eksperimehn, ada pula yang mungkin dapat diatasi dengan memakai strategi penelitian deskriptif.  Berikutnya, pemilihan metode penelitian akan mempengaruhi penyusunan rancangan penyelidikan (design) dan prosedur pengukuran variabel.  Alat pengukur variabel ini mungkin sudah tersedia dan merupakan alat pengukur baku, atau bisa juga masih harus dikembangkan dulu oleh peneliti sendiri.

4. Tahap mengumpulkan dan menafsirkan data
Konsekuensi-konsekuensi hipotesis penelitian yang dicapai melalui deduksi harus diuji terlebih dahulu.  Oleh karena itu, tahap ini memerlukan pengumpulan data.  Berbeda dari anggapan umum, tahap ini biasanya tidak memerlukan waktu yang lebih singkat daripada tahap-tahap perencanaan sebelumnya.
Sesudah dikumpulkan, selanjutnya data (informasi) yang telah dikumpulkan itu harus dianalisis, biasanya dengan menggunakan statistic.  Setelah itu, peneliti melakukan penafsiran yang tepat  terhadap hasil penelitian yang diperoleh.

5. Tahap melaporkan hasil penelitian
Agar dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pengembangan pengetahuan, hasil penelitian itu harus dikomunikasikan ke kalangan akademisi.  Untuk itu, peneliti harus berusaha agar prosedur, hasil, dan kesimpulan penelitiannya disajikan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh orang lain, yang mungkin berminat terhadap masalah tersebut.  Biasanya diperlukan suatu penyajian yang jelas dan ringkas entang langkah-langkah yang telah ditempuh dalam penelitian itu.

       Penelitian adalah cara untuk memperoleh informasi (biasa disebut data) yang berguna dan dapat dipertanggung jawabkan.  Tujuannya adalah untuk menemukan jawaban atas persoalan yang berarti, melalui penerapan prosedur ilmiah.  Untuk dapat digolongkan sebagai penelitian, suatu penyelidikan harus melibatkan pendekatan ilmiah seperti yang diterangkan di atas.  Meskipun mungkin dilakukan di tempat yang berbeda dan menggunakan metode yang berbeda, secara universal penelitian merupakan suatu usaha sistematis dan obyektif untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya.

0 comments: