-
Bimbingan Konseling
Diklat Pendidik Sebaya Angkatan III Kategori Pelajar dan Mahasiwa - Tahun 2012 yang diselenggarakan atas kerjasama UKM PIK STKIP PGRI Tulungagung dan BKKBN Kabupaten Tulungagung. -
FORDIMAPELAR 2012
Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur. -
HUT SIK KE-41
Pagi Sabtu 31 Juli 2010, di depan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) sekitar jam Sembilan pagi, para siswa, staf, guru, Komite Sekolah, orang tua murid, & para alumni mulai berdatangan memasuki kawasan sekolah untuk menghadiri acara peringatan HUT SIK Ke-41 -
Pembangunan Desa
Perlunya perencanaan keuangan bagi tiap keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga keuangan. -
ALUMNI SIK
Semoga kedepannya hasil output pendidikan nasional bisa berkontribusi secara nyata di masyarakat. Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing global serta kompeten dalam mengolah local genius.
Artikel Pilihan
-
Semakin banyak koperasi masuk desa, utamanya koperasi berbentuk serba usaha dan simpan pinjam. Mulai dari yang bermodal kecil dan dimilik...
Jumat, 07 September 2012
Sindrom Hari Senin
Biasanya secara emosional dan
psikologis rata-rata orang benci dengan hari Senin, tertanam di pikiran kalau
Senin itu selalu jadi hari yang sibuk dan super menyebalkan. Bahkan sampai ada
pameo “ I hate Monday”“ Senin Neraka Jahanam”, “ Senin Terkutuk” dan
ada lagu khusus yang sangat populer di chart terhormat di Inggris pada tahun
1979 yaitu lagu ‘I don’t like Monday’ yang tulis oleh orang Sir
Bob Geldof [dia mendapat gelar bangsawan dari Kerajaan Inggris] dan
dinyanyikan oleh The Boomtown Rats. Dan ada pula komunitas-komunitas
media sosial “ I hate Monday”. Namun coba deh kita cerna pelan-pelan, apakah
yang beda di hari Senin untuk anda? di seluruh dunia , ada istilah
Kalau untuk saya pribadi
ternyata setelah ditimbang dan dianalisa hari Senin sama aja tuh, dengan
aktivitas yang sama, kegiatan yang sama, beban kerjaan yang sama. Tapi kenapa
saya juga benci dan mengutuki hari Senin yang ga salah apa-apa? Syndrome benci
hari Senin biasanya mulai muncul pada minggu malam atau di akhir weekend dan
akan semakin memuncak di Senin pagi harinya. Syndrome ini muncul karena
perbedaan load pekerjaan yang kontras di hari sabtu-minggu dan hari Senin,
setelah santai banget eh langsung menghadapi aktivitas yang padat. Load kerjaan
yang kontras ini menyebabkan muncul sugesti dan repetisi kalau Senin itu
“ nyebelin”. Sugesti adalah proses yang mempengaruhi seseorang sehingga
menerima pikiran dan keyakinan, tanpa bersikap kritis. Repetisi “Senin neraka
jahanam” yang terulang-ulang dengan intensitas tinggi pada otak akan membuat
kita sangat percaya bahwa Senin memang menyebalkan dan terbawa pada semua
aktivitas kita, jadi males kerja dan ogah-ogahan. “You are what you think”
atau” your activities depend on your mind”, nah itu yang bikin hari Senin emang
jadi menyebalkan, tak lain tak bukan ya karena pikiran kita sendiri.
Terus apa iya
kita mau selamanya terjebak dalam pikiran dan siksaan kalau hari Senin itu
menyebalkan. Kalau saya tidak mau lagi. Kita lah yang wajib mengubah diri kita
sendiri untuk menanamkan ke alam bawah sadar bahwa Senin akan tetap baik-baik
saja. Perlu bantuan psikolog untuk menanamkan ini? Nggak lah ngabis-ngabisin
duit lagi, kita sendiri bisa kok. Mari kita pikirkan apa saja yang bisa kita
wujudkan selama 24 jam di hari Senin. Kalau di otak lagi dijejali pikiran
meeting yang membosankan atau menguras energi ya kita ubah misal aja di meeting
ini sebagai ajang unjuk kompetensi kita “ pamer kesaktian “ atau bayangin
ketemu klien baru yang “good looking”. Lebih asik kan.
0 comments:
Posting Komentar