-
Bimbingan Konseling
Diklat Pendidik Sebaya Angkatan III Kategori Pelajar dan Mahasiwa - Tahun 2012 yang diselenggarakan atas kerjasama UKM PIK STKIP PGRI Tulungagung dan BKKBN Kabupaten Tulungagung. -
FORDIMAPELAR 2012
Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur. -
HUT SIK KE-41
Pagi Sabtu 31 Juli 2010, di depan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) sekitar jam Sembilan pagi, para siswa, staf, guru, Komite Sekolah, orang tua murid, & para alumni mulai berdatangan memasuki kawasan sekolah untuk menghadiri acara peringatan HUT SIK Ke-41 -
Pembangunan Desa
Perlunya perencanaan keuangan bagi tiap keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga keuangan. -
ALUMNI SIK
Semoga kedepannya hasil output pendidikan nasional bisa berkontribusi secara nyata di masyarakat. Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing global serta kompeten dalam mengolah local genius.
Artikel Pilihan
-
Semakin banyak koperasi masuk desa, utamanya koperasi berbentuk serba usaha dan simpan pinjam. Mulai dari yang bermodal kecil dan dimilik...
Kamis, 25 Juli 2013
Memulai Dakwah dari Kampus
Awalnya,
berbagai Lembaga Dakwah Kampus adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah
Islam ini muncul pada era tahun 60-an, kampus merupakan inti kekuatannya, dan
warga civitas akademika adalah obyek utamanya. Ditinjau dari struktur sosial
kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus merupakan satu kesatuan sistem sosial yang
mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial peri-kepemimpinan di
tengah-tengah masyarakat. Sedangkan dari potensi manusiawi, mahasiswa merupakan
sekelompok manusia yang memiliki taraf berpikir di atas rata-rata. Dengan
demikian, kedudukan mahasiswa adalah sangat strategis dalam mengambil peran
yang menentukan keadaan masyarakat di masa depan. Perubahan masyarakat ke arah
Islam terjadi apabila pemikiran Islam telah tertanam di masyarakat itu. Dengan
berbagai potensi strategis kampus, maka tertanamnya pemikiran Islam di dalam
kampus melalui dakwah Islam diharapkan dapat menyebar secara efektif ke
tengah-tengah masyarakat.
Dakwah kampus
memang memiliki kekhasannya sendiri dari dakwah-dakwah pada segmen lainnya. Ia
identik dengan idealisme, semangat, dan jiwa muda. Dakwah kampus juga menjadi
basis penyuplai kader. Dari dakwah kampus lahirlah kader-kader yang kemudian
menjadi tulang punggung dakwah. Banyak qiyadah yang dihasilkan dari sana. Tidak
salah jika kemudian dakwah kampus disebut sebagai primadona.[1] Kesuksesan
mengelola dakwah kampus ini, dengan demikian, akan menjadi kontribusi sangat
besar bagi kesuksesan dakwah secara makro. Kemenangan dakwah kampus ini, dengan
demikian, adalah kemenangan awal bagi dakwah seluruhnya; di segala lini dan
bidang kehidupan. Tentu saja, kemenangan dakwah kampus tidak hanya sekedar
diukur dari keberhasilan mendudukkan kader dakwah sebagai presiden BEM. Tidak
hanya diukur dengan maraknya masjid oleh kegiatan keislaman. Bukan hanya itu. Kemenangan
dakwah kampus dalam maknanya yang lebih luas. Yakni kemenangan dakwah kampus
yang secara fisik terwujud dalam dua hal besar, yaitu terwujudnya masyarakat
kampus madani sejahtera dan terciptanya pemerintahan kampus yang adil dan
berdaulat. Masyarakat kampus madani yang dimaksud di sini adalah masyarakat
kampus yang hidup dalam nilai-nilai Islam. Sementara pemerintahan kampus yang
berdaulat berarti pemerintahan kampus yang menerapkan nilai-nilai Islam dengan
identitas demokratis-aspiratif, kreatif dan berdaya, yang melekat padanya.
Pemerintahan kampus di sini bukan sebatas pemerintahan mahasiswa, tetapi juga
birokrasi kampusnya.
Untuk mencapai
kemenangan dakwah kampus ini, diperlukan enam kerangka strategis yang merupakan
format dakwah kampus masa depan: dakwah prestatif, creative majority,
dakwah kaya, ketokohan sosial, kepemimpinan sejati, dan maskimalisasi peran
mujahidah dakwah kampus.
Dalam
perkembangannya saat ini dakwah kampus mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Hal tersebut dapat terlihat dari menjamurnya Lembaga Dakwah Kampus
(LDK) di setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta. Berdasarkan acuan Forum
Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) yang menjadi motor dan wadah LDK
se-Indonesia, LDK dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenjang utama; Mula, Madya
dan Mandiri. Klasifikasi tersebut dilandaskan terhadap kondisi LDK kaitannya
dengan; kemapanan struktur organisasi, perkembangan syiar dan kaderisasi,
kualitas dan kuantitas anggota dan sebagainya.
Meskipun
dalam keberjalanannya saat ini klasifikasi jenjang mula dan madya masih
mendominasi. Namun, hal tersebut bukan merupakan alasan para akitifis dakwah
untuk berkecil hati. Bahkan semangat menebarkan fikrah-fikrah islam semakin
tinggi. Maka benar jika dikatakan bahwa mahasiswa merupakan salah satu faktor
yang potensial dalam perkembangan dakwah. Sebab, jiwa muda yang senantiasa
membara untuk sebuah perubahan menjadi salah satu alasannya. Selain itu
mahasiswa juga merupakan kaum intelektual yang menggunakan logika dalam
berpikir sehingga mudah baginya dalam menerima sesuatu yang jelas-jelas ada
landasannya. Tidak lain yang tertera dalam Al-Quran dan As-Sunnah. [2]
[1] Rahmattokun.
2013. Sinergikan Dakwah Kampus Membangun Kepemimpinan
Kolektif. Jakarta : wordpress
URL : http://menara11inspirasi.wordpress.com/2013/05/30/sinergi-dakwah-kampus-membangun-kepemimpinan-kolektif-3-end/
[2] Patimah, Siti.
2013. Metamorphosis Dakwah Kampus.
Jakarta : dakwatuna.com
URL : http://www.dakwatuna.com/2013/05/13/33143/metamorfosis-dakwah-kampus/
0 comments:
Posting Komentar