My Social Media Profile :
  • Bimbingan Konseling

    Diklat Pendidik Sebaya Angkatan III Kategori Pelajar dan Mahasiwa - Tahun 2012 yang diselenggarakan atas kerjasama UKM PIK STKIP PGRI Tulungagung dan BKKBN Kabupaten Tulungagung.
  • FORDIMAPELAR 2012

    Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur.
  • HUT SIK KE-41

    Pagi Sabtu 31 Juli 2010, di depan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) sekitar jam Sembilan pagi, para siswa, staf, guru, Komite Sekolah, orang tua murid, & para alumni mulai berdatangan memasuki kawasan sekolah untuk menghadiri acara peringatan HUT SIK Ke-41
  • Pembangunan Desa

    Perlunya perencanaan keuangan bagi tiap keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga keuangan.
  • ALUMNI SIK

    Semoga kedepannya hasil output pendidikan nasional bisa berkontribusi secara nyata di masyarakat. Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing global serta kompeten dalam mengolah local genius.

Artikel Pilihan

Minggu, 31 Agustus 2008

SUSAHNYA JADI ORANG INDONESIA DI MALAYSIA

ASS.WR.WB!!!
DEMI SEBUAH REVOLUSI YANG BELUM USAI!!!
DAN DEMI LELUHUR KAMI YANG MEMBERI AMANAT!!!
ATAS NAMA PRAJURIT YANG GAGAH PERKASA!!!
YANG MATI SYAHID MENDAHULUI KAMI!!!
AKAN KAMI TERUSKAN PERJUANGANMU!!!


SUSAHNYA JADI ORANG INDONESIA DI MALAYSIA

Kejadian tu berawal ketika Yati dan Susi kesulitan mencari kerja di kampung halaman mereka di Jawa Timur. Tante mereka, Yuni mengajak kedua keponakannya itu untuk mengais rezeki di Malaysia sebagai karyawan salon. Sang keponakan pun setuju.
Dengan penuh harap, Yati dan Susi menyimpan seribu mimpi karena mereka dijanjikan akan mendapatkan gaji Rp 5 juta setiap bulan. Namun mimpi berubah sejak malam pertama mereka tiba di Kuala Lumpur. Yati “dijual” kepada lelaki hidung belang dengan harga RM 200 untuk memberikan pelayanan semalam suntuk.
Yati dan Susi memang naas. Selama dua minggu, mereka dijual secara bergantian dari satu lelaki ke lelaki yang lain. Dengan bayaran RM 250 untuk memberikan pelayanan terbaiknya semalam penuh. Bahkan menurut pengkuan Yati, dari salah satu pelanggan yang ia berikan, ia pernah dititipkan sabu-sabu oleh pelanggannya sesuai kesepakatan yang telah dibuat dengan Yuni.

0 comments: