-
Bimbingan Konseling
Diklat Pendidik Sebaya Angkatan III Kategori Pelajar dan Mahasiwa - Tahun 2012 yang diselenggarakan atas kerjasama UKM PIK STKIP PGRI Tulungagung dan BKKBN Kabupaten Tulungagung. -
FORDIMAPELAR 2012
Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur. -
HUT SIK KE-41
Pagi Sabtu 31 Juli 2010, di depan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) sekitar jam Sembilan pagi, para siswa, staf, guru, Komite Sekolah, orang tua murid, & para alumni mulai berdatangan memasuki kawasan sekolah untuk menghadiri acara peringatan HUT SIK Ke-41 -
Pembangunan Desa
Perlunya perencanaan keuangan bagi tiap keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga keuangan. -
ALUMNI SIK
Semoga kedepannya hasil output pendidikan nasional bisa berkontribusi secara nyata di masyarakat. Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing global serta kompeten dalam mengolah local genius.
Artikel Pilihan
-
PENGANTAR : Secara singkat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari gagasan pada satu dekade lalu, para pemimpin ASEAN sepaka...
-
Pertama artikel ini bukan untuk promosi. Saya pribadi menulis hanya untuk share apa yang saya rasakan setelah menggunakan motor Suzuk...
-
Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-J...
Jumat, 02 Januari 2009
Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa, Sebuah gelar yang merendahkan!
20 November Guru memiliki sebutan (pen:embel-embel): PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Sebuah sebutan yang menurut saya merendahkan martabat guru, kalau boleh disebut tidak menghargai jasa guru.
Saya pernah mengajak teman guru yang ahli bahasa Indonesia untuk berdiskusi mengenai masalah ini.Menurut beliau:
Pahlawan= orang yang berjasa besar kepada bangsa dengan pengorbanan yang besar pula, bahkan rela berkorban nyawa.
Guru = orang yang pekerjaanya mendidik baik itu di rumah, di masyarakat maupun di sekolah. Khusus untuk diskusi kali ini, yang dimaksud guru adalah pengajar di sekolah, baik sekolah negeri atau swasta.
Tanda jasa = sebuah tanda penghormatan atau penghargaan atas jasa seseorang yang dianggap sangat berarti.
Bila kita amati, maka guru di asosiasikan sebagai Pahlawan, tetapi yang sangat menyakitkan, divonis/disepakati/diumumkan bahwa ia tanpa tanda jasa....!
Bagi pihak penerima, dalam hal ini guru, "tanpa tanda jasa" bisa diartikan bahwa guru tidak mengharapkan atau meminta penghargaan dalam melaksanakan tugasnya. Ia ikhlas dan menerima mengajar dengan gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidup dalam sebulan.
Pemberi tanda jasa (masyarakat/pemerintah) akan mengartikan embel-embel ini bahwa sudah takdirnya: GURU TIDAK PERLU DIBERI TANDA JASA...!!! Akibatnya pemerintah dan masyarakat tidak merasa berkewajiban memberikan tanda jasa. Sungguh ...
Hasilnya? kita lihat saja kehidupan guru sekarang ini. Ada yang sampai pensiun tidak bisa membeli rumah. Hampir semua guru membeli sepeda motor untuk pergi ke sekolah dengan kredit. Gaji yang diterima sering kali tidak mencukupi kebutuhan hidup keluarga dalam sebulan. Akhirnya sang Guru harus mencari akal dan memutar otak untuk menambah penghasilan selain gaji.
Akibatnya, ada guru yang berprofesi ganda, pagi sebagai guru, sore sebagai tukang ojek, petani, berdagang, bahkan ada kepala sekolah yang bekerja sambilan sebagai tukang becak.
Kenapa? karena nasibnya kurang diperhatikan. Kesejahteraan hidupnya masih dalam mimpi. Fasilitas mengajar disekolahnya masih seperti zaman kolonial, kapur dan papan tulis. Buku-bukunya masih buku-buku zaman behaula.
Kalau boleh membandingkan ke masa penjajahan Belanda, gaji seorang guru saat itu satu bulannya bisa untuk membeli Sepeda Golden. Kalau ditaksir harganya sekarang setara harga sebuah sepeda motor bebek. Bahkan ada orang yang sinis, bahwa pemerintah sekarang perhatiannya terhadap dunia pendidikan ternyata lebih baik pemerintah kolonial Belanda.
Kalau mau perbandingan zaman sekarang, menurut teman yang pernah ke Malaysia, katanya gaji guru di sana 1 bulan cukup untuk di makan 3 bulan. Fasilitas pendidikan sudah canggih dan lengkap.
Lalu ada yang berkomentar sinis, Haiii bapak dan ibu Guru, jangan banyak menuntut, jangan banyak menyalahkan, kemampuan pemerintah dalam membiayai pendidikan cuma sampai di sini........
Engkau salah, wahai tukang kritik. Ketahuilah, guru tidak sukan menuntut (makanya jarang guru ada demonstrasi), guru tidak suka menyalahkan (kecuali dalam ulangan di kelas).. Seharusnya kalian semua yang sadar:
Darimana engkau mampu membaca...? kalau tidak diajarkan guru
Darimana engaku bisa menulis blog ini...? kalau tidak diajarkan guru
Darimana para pejabat itu memperoleh kepintaran...? kalau bukan dari guru
Sekaranglah saatnya! wahai semua yang merasa pernah diajari oleh seorang guru: hargai mereka, perhatikan mereka, karena ilmu tidak akan bermanfaat jika seorang murid tidak menghargai guru.
Langkah pertama: HILANGKAN gelar/embel-embel merendahkan: GURU PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. GANTILAH dengan gelar GURU PAHLAWAN BANGSA!
Langkah kedua : terserah anda.
Saya pernah mengajak teman guru yang ahli bahasa Indonesia untuk berdiskusi mengenai masalah ini.Menurut beliau:
Pahlawan= orang yang berjasa besar kepada bangsa dengan pengorbanan yang besar pula, bahkan rela berkorban nyawa.
Guru = orang yang pekerjaanya mendidik baik itu di rumah, di masyarakat maupun di sekolah. Khusus untuk diskusi kali ini, yang dimaksud guru adalah pengajar di sekolah, baik sekolah negeri atau swasta.
Tanda jasa = sebuah tanda penghormatan atau penghargaan atas jasa seseorang yang dianggap sangat berarti.
Bila kita amati, maka guru di asosiasikan sebagai Pahlawan, tetapi yang sangat menyakitkan, divonis/disepakati/diumumkan bahwa ia tanpa tanda jasa....!
Bagi pihak penerima, dalam hal ini guru, "tanpa tanda jasa" bisa diartikan bahwa guru tidak mengharapkan atau meminta penghargaan dalam melaksanakan tugasnya. Ia ikhlas dan menerima mengajar dengan gaji yang tidak mencukupi kebutuhan hidup dalam sebulan.
Pemberi tanda jasa (masyarakat/pemerintah) akan mengartikan embel-embel ini bahwa sudah takdirnya: GURU TIDAK PERLU DIBERI TANDA JASA...!!! Akibatnya pemerintah dan masyarakat tidak merasa berkewajiban memberikan tanda jasa. Sungguh ...
Hasilnya? kita lihat saja kehidupan guru sekarang ini. Ada yang sampai pensiun tidak bisa membeli rumah. Hampir semua guru membeli sepeda motor untuk pergi ke sekolah dengan kredit. Gaji yang diterima sering kali tidak mencukupi kebutuhan hidup keluarga dalam sebulan. Akhirnya sang Guru harus mencari akal dan memutar otak untuk menambah penghasilan selain gaji.
Akibatnya, ada guru yang berprofesi ganda, pagi sebagai guru, sore sebagai tukang ojek, petani, berdagang, bahkan ada kepala sekolah yang bekerja sambilan sebagai tukang becak.
Kenapa? karena nasibnya kurang diperhatikan. Kesejahteraan hidupnya masih dalam mimpi. Fasilitas mengajar disekolahnya masih seperti zaman kolonial, kapur dan papan tulis. Buku-bukunya masih buku-buku zaman behaula.
Kalau boleh membandingkan ke masa penjajahan Belanda, gaji seorang guru saat itu satu bulannya bisa untuk membeli Sepeda Golden. Kalau ditaksir harganya sekarang setara harga sebuah sepeda motor bebek. Bahkan ada orang yang sinis, bahwa pemerintah sekarang perhatiannya terhadap dunia pendidikan ternyata lebih baik pemerintah kolonial Belanda.
Kalau mau perbandingan zaman sekarang, menurut teman yang pernah ke Malaysia, katanya gaji guru di sana 1 bulan cukup untuk di makan 3 bulan. Fasilitas pendidikan sudah canggih dan lengkap.
Lalu ada yang berkomentar sinis, Haiii bapak dan ibu Guru, jangan banyak menuntut, jangan banyak menyalahkan, kemampuan pemerintah dalam membiayai pendidikan cuma sampai di sini........
Engkau salah, wahai tukang kritik. Ketahuilah, guru tidak sukan menuntut (makanya jarang guru ada demonstrasi), guru tidak suka menyalahkan (kecuali dalam ulangan di kelas).. Seharusnya kalian semua yang sadar:
Darimana engkau mampu membaca...? kalau tidak diajarkan guru
Darimana engaku bisa menulis blog ini...? kalau tidak diajarkan guru
Darimana para pejabat itu memperoleh kepintaran...? kalau bukan dari guru
Sekaranglah saatnya! wahai semua yang merasa pernah diajari oleh seorang guru: hargai mereka, perhatikan mereka, karena ilmu tidak akan bermanfaat jika seorang murid tidak menghargai guru.
Langkah pertama: HILANGKAN gelar/embel-embel merendahkan: GURU PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. GANTILAH dengan gelar GURU PAHLAWAN BANGSA!
Langkah kedua : terserah anda.
Kamis, 13 November 2008
PREMAN JAWA DI MALAYSIA
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh
Peribahasa itu sudah sangat melekat dalam fikiran kita. Memang kebersatuan membuat kita semakin kuat dan itu bukan hanya sebuah teori atau omong kosong belaka. Bahkan Bangsa Indonesia yang sebesar ini tak akan mungkin bisa terbentuk tanpa ada persatuan dari semua kaum suku agama dan pulau dari Sabang sampai Merauke. Nilai kebersatuan amat dijunjung tinggi di Indonesia salah satu contoh setiap tahun kita memperingati Hari Sumpah Pemuda suatu dasar persatuan dari jajaran pemuda pemudi Indonesia untuk bersatu dan merdeka. Persatuan itu sangat baik sekiranya ditempatkan pada suatu posisi yang benar namun ada kalanya juga sebuah persatuan justru menjadi suatu yang disalah gunakan seperti halnya para TKI di malaysia. Mungkin karena pelajaran yang sudah diajarkan sejak kecil dan udah melekat itulah banyak TKI di Malaysia membuat sebuah persatuan tetapi persatuan mereka kurang tepat dan kurang sesuai pada tempatnya karena seolah olah bukan suatu persatuan tapi yang terbentuk adalah sebuah genk yang populer dengan sebutan Genk Jawa berawal dari beberapa genk akirnya dalam 4 tahun belakangan ini geng geng jawa bermunculan di Malaysia laksana jamur yang tumbuh selepas hujan. Diantara beberapa geng yang terkenal dan banyak anggota antara lain AREMA, Gross, Langgeng , Suak , Mendem , Kadal , Alcatras, Ozon , Kurowo , Teplek Jowo , Joko Samudro, Ronggolawe, Aster dan masih banyak lagi geng jawa ini terdiri berbagai anak TKI laki laki dan perempuan. Dan untuk membedakan antara geng satu dengan lainya menggunakan t-shirt dengan logo dan simbol masing masing bahkan ada juga yang membuat kartu anggota. Namun kemunculan geng jawa ini bukan malah menciptakan suatu perdamaian. Bahkan sering kali terjadi pergaduhan antara geng satu dengan yang lainya. Bahkan penampilan penampilan gaya preman semakin menjadi. Adakah sebuah persatuan bertujuan untuk menindas yang lain atau ajang berkelahi apalagi yang menjadi musuh teman sebangsa senasip dan seperjuangan dalam mencari rizki di negeri orang beberapa contoh lain dari keburukan genk jawa ini diantaranya :
• menindas pendatang minoritas seperti nepal,bangladesh,pakistan,vietnam dll
• lebih mengutamakan perkumpulan dari pada kerja bahkan banyak yang sudah melupakan tujuan awal mereka datang
• berhimpun massal (terutama dihari minggu atau hari libur) dan berperilaku layaknya itu adalah daerah kekuasaanya
• berpenampilan serem (rambut gimbal diacak acak) layaknya preman pasar
• berpenampilan ganas
bahkan ada juga yang minum minuman keras ditempat umum dan bergeletakan di pinggir jalan sehingga begitu berat mata untuk memandang.
Jika anda kurang percaya cobalah anda lihat pada hari libur tempat tempat seperti Kota raya, Chow Kit, Klang, Tasik PKNS, Angsana Mall, The Mines, dll maka anda akan menemukan ribuan anggota dari geng geng para TKI yang begitu memprihatinkan.
Peribahasa itu sudah sangat melekat dalam fikiran kita. Memang kebersatuan membuat kita semakin kuat dan itu bukan hanya sebuah teori atau omong kosong belaka. Bahkan Bangsa Indonesia yang sebesar ini tak akan mungkin bisa terbentuk tanpa ada persatuan dari semua kaum suku agama dan pulau dari Sabang sampai Merauke. Nilai kebersatuan amat dijunjung tinggi di Indonesia salah satu contoh setiap tahun kita memperingati Hari Sumpah Pemuda suatu dasar persatuan dari jajaran pemuda pemudi Indonesia untuk bersatu dan merdeka. Persatuan itu sangat baik sekiranya ditempatkan pada suatu posisi yang benar namun ada kalanya juga sebuah persatuan justru menjadi suatu yang disalah gunakan seperti halnya para TKI di malaysia. Mungkin karena pelajaran yang sudah diajarkan sejak kecil dan udah melekat itulah banyak TKI di Malaysia membuat sebuah persatuan tetapi persatuan mereka kurang tepat dan kurang sesuai pada tempatnya karena seolah olah bukan suatu persatuan tapi yang terbentuk adalah sebuah genk yang populer dengan sebutan Genk Jawa berawal dari beberapa genk akirnya dalam 4 tahun belakangan ini geng geng jawa bermunculan di Malaysia laksana jamur yang tumbuh selepas hujan. Diantara beberapa geng yang terkenal dan banyak anggota antara lain AREMA, Gross, Langgeng , Suak , Mendem , Kadal , Alcatras, Ozon , Kurowo , Teplek Jowo , Joko Samudro, Ronggolawe, Aster dan masih banyak lagi geng jawa ini terdiri berbagai anak TKI laki laki dan perempuan. Dan untuk membedakan antara geng satu dengan lainya menggunakan t-shirt dengan logo dan simbol masing masing bahkan ada juga yang membuat kartu anggota. Namun kemunculan geng jawa ini bukan malah menciptakan suatu perdamaian. Bahkan sering kali terjadi pergaduhan antara geng satu dengan yang lainya. Bahkan penampilan penampilan gaya preman semakin menjadi. Adakah sebuah persatuan bertujuan untuk menindas yang lain atau ajang berkelahi apalagi yang menjadi musuh teman sebangsa senasip dan seperjuangan dalam mencari rizki di negeri orang beberapa contoh lain dari keburukan genk jawa ini diantaranya :
• menindas pendatang minoritas seperti nepal,bangladesh,pakistan,vietnam dll
• lebih mengutamakan perkumpulan dari pada kerja bahkan banyak yang sudah melupakan tujuan awal mereka datang
• berhimpun massal (terutama dihari minggu atau hari libur) dan berperilaku layaknya itu adalah daerah kekuasaanya
• berpenampilan serem (rambut gimbal diacak acak) layaknya preman pasar
• berpenampilan ganas
bahkan ada juga yang minum minuman keras ditempat umum dan bergeletakan di pinggir jalan sehingga begitu berat mata untuk memandang.
Jika anda kurang percaya cobalah anda lihat pada hari libur tempat tempat seperti Kota raya, Chow Kit, Klang, Tasik PKNS, Angsana Mall, The Mines, dll maka anda akan menemukan ribuan anggota dari geng geng para TKI yang begitu memprihatinkan.
02 Juli 2008 jam 03.25 WIB
(MAAF, BARU DI POST SEKARANG)
Peserta Raimuna Meninggal Dunia Karena Sakit di RS Fatmawati Jaksel
Korban : Andriyanto bin Syaiful, 20 tahun, anggota perwakilan dari kedutaan Kuala Lumpur Malaysia.
Saksi : Nali, anggota perwakilan dari Kuala Lumpur Malaysia.
Korban sedang mengikuti acara Raimuna di Buperta Cibubur, karena korban terkena demam berdarah, korban dibawa ke RS Fatmawati, namun saat dalam perawatan korban meninggal dunia. Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di Cilincing Tanjung Priuk Jakarta Utara.
Peserta Raimuna Meninggal Dunia Karena Sakit di RS Fatmawati Jaksel
Korban : Andriyanto bin Syaiful, 20 tahun, anggota perwakilan dari kedutaan Kuala Lumpur Malaysia.
Saksi : Nali, anggota perwakilan dari Kuala Lumpur Malaysia.
Korban sedang mengikuti acara Raimuna di Buperta Cibubur, karena korban terkena demam berdarah, korban dibawa ke RS Fatmawati, namun saat dalam perawatan korban meninggal dunia. Selanjutnya jenazah korban dimakamkan di Cilincing Tanjung Priuk Jakarta Utara.
Jumat, 24 Oktober 2008
VIRUS REVIEW , SEPTEMBER 2008
1 New Rootkit.Win32.Agent.cvx
2 Return Trojan-Downloader.WMA.Wimad.n
3 New Packed.Win32.Black.a
4 8 Trojan.Win32.Agent.abt
5 New Trojan-Downloader.HTML.IFrame.sz
6 New Trojan-Downloader.Win32.VB.eql
7 New Trojan-Downloader.JS.IstBar.cx
8 1 Trojan.Win32.Agent.tfc
9 1 not-a-virus:AdWare.Win32.BHO.ca
10 New Trojan-Downloader.Win32.Small.aacq
11 0 not-a-virus:AdWare.Win32.Agent.cp
12 New Trojan.Win32.Obfuscated.gen
13 1 not-a-virus:AdWare.Win32.BHO.sc
14 1 not-a-virus:AdWare.Win32.BHO.vp
15 3 Trojan.Win32.Chifrax.a
16 -3 Trojan-Dropper.Win32.Agent.tbd
17 2 Trojan.RAR.Qfavorites.a
18 New Email-Worm.Win32.Brontok.q
19 New Trojan-Downloader.JS.Agent.cme
20 -12 Trojan-Downloader.JS.Agent.chk
2 Return Trojan-Downloader.WMA.Wimad.n
3 New Packed.Win32.Black.a
4 8 Trojan.Win32.Agent.abt
5 New Trojan-Downloader.HTML.IFrame.sz
6 New Trojan-Downloader.Win32.VB.eql
7 New Trojan-Downloader.JS.IstBar.cx
8 1 Trojan.Win32.Agent.tfc
9 1 not-a-virus:AdWare.Win32.BHO.ca
10 New Trojan-Downloader.Win32.Small.aacq
11 0 not-a-virus:AdWare.Win32.Agent.cp
12 New Trojan.Win32.Obfuscated.gen
13 1 not-a-virus:AdWare.Win32.BHO.sc
14 1 not-a-virus:AdWare.Win32.BHO.vp
15 3 Trojan.Win32.Chifrax.a
16 -3 Trojan-Dropper.Win32.Agent.tbd
17 2 Trojan.RAR.Qfavorites.a
18 New Email-Worm.Win32.Brontok.q
19 New Trojan-Downloader.JS.Agent.cme
20 -12 Trojan-Downloader.JS.Agent.chk
Jumat, 12 September 2008
MENGATUR WAKTU
PENGATURAN JADWAL BELAJAR EFEKTIF
Artikel ini saya rangkum dari berbagai sumber :
(maaf kalau lupa menyebutkan satu persatu sumbernya)
Pengaturan waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktifitas, keluarga, dan lain-lain.
Pedoman :
- Perhatikan waktumu
- Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu
- Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktu dengan sia-sia
- Ketahuilah kapan kamu produktif
Dengan memngetahui bagaimana kamu menghaibskan waktu dapat membantu untuk :
Pertama, membuat daftar “kerjaan”.Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang harus dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti,apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang harus ditunda dulu pengerjaannya.
Kedua, membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.
Ketiga, merencanakan jadwal lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu lebih nyaman.
Rencana jadwal belajar efektif :
- Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan
- Prioritaskan tugas-tugas
- Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas
- Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingat, bahwa kemungkinan besar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review
- Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar
- Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar
- Rencanakan juga “deadline”
- Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari
- Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan
- Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri
Artikel ini saya rangkum dari berbagai sumber :
(maaf kalau lupa menyebutkan satu persatu sumbernya)
Pengaturan waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktifitas, keluarga, dan lain-lain.
Pedoman :
- Perhatikan waktumu
- Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu
- Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktu dengan sia-sia
- Ketahuilah kapan kamu produktif
Dengan memngetahui bagaimana kamu menghaibskan waktu dapat membantu untuk :
Pertama, membuat daftar “kerjaan”.Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang harus dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti,apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang harus ditunda dulu pengerjaannya.
Kedua, membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis. Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap untuk menyambut besok.
Ketiga, merencanakan jadwal lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu luangmu lebih nyaman.
Rencana jadwal belajar efektif :
- Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan
- Prioritaskan tugas-tugas
- Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas
- Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingat, bahwa kemungkinan besar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review
- Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar
- Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar
- Rencanakan juga “deadline”
- Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari
- Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan
- Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri
Rabu, 03 September 2008
BANGSAKU DI TANAH MELAYU
Mereka tidak bisa menyakiti
Jika mengingat bagaimana aku pernah dihina karena aku seorang Indonesia, atau merasa begitu terhina karena saudara-saudaraku selalu disakiti. Namun hati ini telah bertekad bulat. Mereka tidak akan bisa menyakiti lagi. Tidak ada yang mampu menyakiti hati ini kecuali diri sendiri. Apapun yang mereka katakan, apapun yang mereka lakukan, mereka tak mampu menyakiti. Apalagi membuat jatuh dan tidak terbangun lagi.
Wahai saudara sebangsaku, meskipun engkau pernah merasa dihina ataupun masih terasa dihina, janganlah putus asa. Saya yakin saudara-saudara akan terus datang ke tanah melayu ini dan berjuang demi penghidupan. Saya rasa, itu semua hak manusia untuk mengembara dan berjuang mendapatkan penghidupan.
Jika satu diantara saudaraku setanah airku merasa sakit, penderitaan itu akan dibagi pada semua rakyat Indonesia. Bukan saja dua juta rakyat Indonesia di Malaysia. Namun pada hampir 300 kuta jumlah rakyat Indonesia. Maka rasa sakit sebesar apapun tidak mampu menyakiti satu per satu saudaraku. Mereka tidak mampu dan tidak akan pernah bisa.
Kembali kepangkuan Negeri.
Jika telah sampai pada masanya, masing-masing akan kembali untuk membangun negeri Indonesia tercinta. Saat ini, saya mengerti, satu per satu rakyat Indonesia berjuang memenuhi impian yang belum dapat disemai di bumi ibu pertiwi. Bila impian sudah terpenuhi, jangan lupa untuk kembali kepangkuan negeri.
Marilah kita membangun bangsa dan Negara Indonesia, agar masing-masing dari kita dapat merasa bangga. Suatu saat kita pasti akan terbangga karena nilai tukar rupiah kita mampu meruntuhkan Dollar maupun Euro. Nanti kalau mimpi satu per satu telah terpenuhi. Mari kembali dan bangun negeri. Mari berjuang usung mimpi Ibu Pertiwi.
Jika mengingat bagaimana aku pernah dihina karena aku seorang Indonesia, atau merasa begitu terhina karena saudara-saudaraku selalu disakiti. Namun hati ini telah bertekad bulat. Mereka tidak akan bisa menyakiti lagi. Tidak ada yang mampu menyakiti hati ini kecuali diri sendiri. Apapun yang mereka katakan, apapun yang mereka lakukan, mereka tak mampu menyakiti. Apalagi membuat jatuh dan tidak terbangun lagi.
Wahai saudara sebangsaku, meskipun engkau pernah merasa dihina ataupun masih terasa dihina, janganlah putus asa. Saya yakin saudara-saudara akan terus datang ke tanah melayu ini dan berjuang demi penghidupan. Saya rasa, itu semua hak manusia untuk mengembara dan berjuang mendapatkan penghidupan.
Jika satu diantara saudaraku setanah airku merasa sakit, penderitaan itu akan dibagi pada semua rakyat Indonesia. Bukan saja dua juta rakyat Indonesia di Malaysia. Namun pada hampir 300 kuta jumlah rakyat Indonesia. Maka rasa sakit sebesar apapun tidak mampu menyakiti satu per satu saudaraku. Mereka tidak mampu dan tidak akan pernah bisa.
Kembali kepangkuan Negeri.
Jika telah sampai pada masanya, masing-masing akan kembali untuk membangun negeri Indonesia tercinta. Saat ini, saya mengerti, satu per satu rakyat Indonesia berjuang memenuhi impian yang belum dapat disemai di bumi ibu pertiwi. Bila impian sudah terpenuhi, jangan lupa untuk kembali kepangkuan negeri.
Marilah kita membangun bangsa dan Negara Indonesia, agar masing-masing dari kita dapat merasa bangga. Suatu saat kita pasti akan terbangga karena nilai tukar rupiah kita mampu meruntuhkan Dollar maupun Euro. Nanti kalau mimpi satu per satu telah terpenuhi. Mari kembali dan bangun negeri. Mari berjuang usung mimpi Ibu Pertiwi.