My Social Media Profile :
  • Bimbingan Konseling

    Diklat Pendidik Sebaya Angkatan III Kategori Pelajar dan Mahasiwa - Tahun 2012 yang diselenggarakan atas kerjasama UKM PIK STKIP PGRI Tulungagung dan BKKBN Kabupaten Tulungagung.
  • FORDIMAPELAR 2012

    Tahun 2012, Universitas Madura (Unira) menjadi tuan rumah pelaksanaan Forum Diskusi Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (Fordimapelar) se-Jawa Timur.
  • HUT SIK KE-41

    Pagi Sabtu 31 Juli 2010, di depan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) sekitar jam Sembilan pagi, para siswa, staf, guru, Komite Sekolah, orang tua murid, & para alumni mulai berdatangan memasuki kawasan sekolah untuk menghadiri acara peringatan HUT SIK Ke-41
  • Pembangunan Desa

    Perlunya perencanaan keuangan bagi tiap keluarga di desa yang terintegrasi dengan konsultasi dari pihak yang lebih kompeten seperti wakil dari pemerintah daerah, serta professional dari lembaga keuangan.
  • ALUMNI SIK

    Semoga kedepannya hasil output pendidikan nasional bisa berkontribusi secara nyata di masyarakat. Mewujudkan Generasi Emas Indonesia yang berdaya saing global serta kompeten dalam mengolah local genius.

Artikel Pilihan

Tampilkan postingan dengan label Batu Caves. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Batu Caves. Tampilkan semua postingan

Kamis, 09 September 2010

Kapan Anda Boleh Berhutang ?

Teringat saya tentang kisah seorang teman yang usianya masih muda, tapi raut wajahnya tidak menampakkan usianya yang sebenarnya. Tampak lesu, kurang bersemangat, dan lelah. Ternyata dia terjebak hutang dengan jumlah yang besar. Ditambah dengan beban bunga yang harus dibayar tiap bulan. Hampir seluruh gaji yang diterimanya tiap bulan habis untuk membayar hutang – hutangnya yang awalnya saya kira dia pergunakan untuk memulai bisnis baru, ternyata hutang – hutang tersebut hanya digunakan untuk sesuatu yang tidak penting sebenarnya.

Ternyata, manajemen keuangan dalan tingkat keluarga, bahkan pribadi pun sangat penting. Apalagi untuk yang bekerja hanya sebagai karyawan muda. Usia 20-an masih memiliki banyak hal yang memerlukan tabungan yang banyak, contohnya beli mobil, beli rumah, nikah, dan peralatan elektronika, dan lain – lain.

Seperti yang terdapat di dalam buku “Siapa Bilang Jadi Karyawan Nggak Bisa Kaya?” karya penulis best seller Safir Senduk terbitan Elex Media Komputindo. Tentang kapan kita harus, bisa, dan jangan berhutang. Di baawah ini kutipan dari buku tersebut tentang kapan hutang itu diperbolehkan.
Pertama, Ketika hutang itu akan digunakan untuk sesuatu yang produktif. Misalnya, untuk bisnis. Bisnis jelas produktif, biarpun hasilnya kadang tidak selalu bisa langsung dinikmati. Harapannya, hasil bisnis bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga dan ciiclan yang Anda bayar.

Kedua, Ketika hutang itu akan dibelikan barang yang nilainya hamper pasti akan naik. Contohnya rumah dan emas. Rumah adalah tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Nilai bangunan biasanya akan menurun dalan jangka waktu 10 – 15 tahun. Sebaliknya, nilai tanah justru akan naik dari tahun ke tahun. Bahkan, kenaikan harga tanah ini sering kali jauh lebih besar daripada penurunan nilai bangunan. Di sini, Anda boleh berhutang karena hamper bisa dipastikan presentase kenaikan nilai rumah Anda lebih besar daripada presentase suku bunga KPR.

Ketiga, Ketika Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang – barang yang benar – benar Anda butuhkan, walaupun nilai barang itu menurun. Misalnya, barang elektronik. Contohnya laptop, nilainya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Akan tetapi, barang ini penting dan pembeliannya sering kali tidak bisa ditunda karena untuk urusan kerja. Nah, kalau tidak punya uang tunai yang cukup untuk membelinya. Anda bisa memanfaatkan fasilitas hutang yang ada di sekitar Anda.
Buat Anda yang akan berhutang, pikirkan baik – baik dengan siapa Anda akan berhutang, apakah dia itu rentenir, perusahaaan, pegadaian, atau perorangan. Perhatikan prosedur pembayarannya. Serta, ambillah cicilan sesuai dengan kemampuan ekonomi Anda, dengan total cicilan jangan melebihi dari 30% penghasilan Anda perbulan. Jangan gara – gara cicilan Anda tidak bisa menikmati hasil kerja Anda selama ini.
Dan Buat Anda yang sudah berhutang, tinjau kembali kemampuan Anda untuk membayar hutang, sekaligus jalin hubungan baik dengan si pemberi hutang. Atau terapkan sistem gali lubang, tutup lubang. Sehingga, semua hutang Anda benar – benar lunas.

Minggu, 05 September 2010

Menyelamatkan Korban Ujian Nasional

22 – 24 Januari 2010, seluruh siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) kelas ujian selama 3 hari 2 malam meninggalkan lingkungan sekolah untuk tinggal sementara di Agrotek Resort, Hulu Langat. Mengikut jadwal padat yang disediakan panitia kegiatan yang dikoordinasi oleh Airbone Discovery Malaysia. Tujuan utama memotivasi siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Nasional. Penuh antusias semua siswa mengikuti acara – acara seperti Renungan Malam, Outdoor Activity, Mental Training, dsb. Meninggalkan kesan yang cukup mendalam serta meningkatkan semangat siswa waktu itu. Sehingga, sepulangnya sekitar seratus siswa yang mengikuti acara ini ke rumah masing – masing, serasa seratus persen siap untuk menghadapi Ujian Nasional nantinya.

15 – 19 Februari 2010, persiapan terkahir. Diisi dengan pembahasan soal, strategi menjawab soal, rangkuman soal – soal tahun sebelumnya. Dengan keadaan siswa yang semakin stress, panik, dan ketakutan.

22 – 26 Maret 2010, Ujian Nasional SMA di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK) dilaksanakan. Penuh harap setiap siswa memasuki ruang ujian, dengan dua pengawas ujian sudah berdiri di depan mereka. Setelah mengisi daftar hadir, soal- soal tersebut satu persatu dikerjakan. Tampak beberapa orang siswa menangis ketika menjawab soal, membuat siswa laiinya menjadi semakin gugup dan ketakutan. Satu minggu lamanya suasana dialami oleh siswa – siswi tersebut. Sehingga Ujian Nasional berakhir.

26 April 2010, Pengumuman kelulusan siswa SMA di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK). Di dalam Gedung Serbaguna sekolah, di depan kepala sekolah, guru – guru, dan staff lainnya, serta orang tua, satu persatu siswa dipanggil untuk membaca selembar kertas berisi hasil usaha mereka 3 tahun di SMA. Yang lulus segera menyalami gurunya, sujud sukur, dan menghubungi orang tuanya di rumah, sementara yang belum lulus terpaksa harus menerima kenyataan dengan sebagian dari mereka menangis, bahkan pingsan di Gedung Serbaguna tersebut.

10 – 14 Mei 2010, Pelaksanaan Ujian Nasional Ulang. Pasrah, tampak lelah setiap wajah – wajah itu memasuki kembali ruang ujian. Bagaikan menunggu nasib, melamun dan menjawab soal secara tidak teliti. Meninggalkan ruang ujian dengan langkah yang berat dan kecewa.

7 Juni 2010, Pengumuman kelulusan Ujian Nasional Ulang. Melalui telepon, setiap orang tua siswa diberitahukan nilai hasil ujian putra – putrinya.

“Peserta Ujian Nasional dinyatakan lulus jika memenuhi standar kelulusan sebagai berikut : memiliki nilai rata – rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya."

Jika nilai Ujian Nasional pertama masih belum memenuhi kriteria kelulusan, peserta harus mengikuti Ujian Nasional Ulang khusus mata pelajaran yang belum memenuhi kriteria kelulusan tersebut . Peserta Ujian Nasional Ulang dapat mengikuti seluruh atau sebagian mata pelajaran dengan nilai di bawah 5,50 yang dipilih. Nilai akhir penentuan kelulusan adalah nilai tertinggi dari kedua Ujian Nasional tersebut.”

19 Juni 2010, Acara Tutup tahun, pengambilan rapor, dan perpisahan siswa kelas ujian. Menyaksikan dari 54 siswa SMA, 25 harus mengikut Ujian Nasional Ulang, dan 8 siswa dengan nilai belum sesuai dengan standar kelulusan.

3 Juli 2010, Pengambilan Ijazah di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK). Disaksikan oleh Wakil Kepala Sekolah Kurikulum. Masing – masing mengucapkan selamt tinggal dan selamat berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkan, lebih sukses dan berprestasi.

31 Juli 2010, Hari Ulang Tahun Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIK). Selamat tinggal dan terima kasih buat terakhir kalinya.

Semoga Ujian Nasional yang akan datang akan menghasilkan kadar kelulusan yang lebih baik dari tahun ini. Dan, semoga adik – adik kelas yang akan menghadapi Ujian Nasional akan lebih siap, dan akhirnya lulus dengan nilai – nilai yang baik dan mampu bersaing dengan lulusan dari sekolah lain.

Minggu, 29 Agustus 2010

Kisah Dari Malaysia

Memperhatikan apa yang disiarkan dalam acara “Berita Nasional” di RTM TV1, “Buletin Nasional” di TV3 Malaysia akhir-akhir ini tentang keprihatinan “Kerajaan Malaysia” dengan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang bekerja di Malaysia, menurut data pemerintah sudah melampaui angka tiga juta jiwa dan sepertiganya tidak memiliki izin tinggal yang sah sesuai aturan Imigrasi Malaysia.

Menurut sebagian masyarakat Malaysia yang diwawancarai mereka khawatir peluang mereka dalam pekerjaan akan semakin berkurang, bahkan mereka juga khawatir dengan berbagai kasus kejahatan yang dilakukan oleh warga non-Malaysia yang semakin meningkat.

Isu ini sebenarnya hanya sebuah siklus berkala, dimulai dengan kedatangan masyarakat Indonesia ke Negara jiran ini karena peluang mendapat pekerjaan. Setelah beberapa tahun (biasanya tiga - lima tahun) Malaysia melaksanakan program “Pemutihan Pendatan Asing Tanpa Izin (PATI)” yang tinggal secara illegal. Kemudian, warga Indonesia yang telah pulang ke tanah air menunggu saat keadaan kembali tenang barulah “menyeberang” kembali. Dan, sampainya di Malaysia mereka tinggal secara illegal seperti sebelumnya.

Mengenai isu gejala sosial negatif yang pelakunya adalah warga Indonesia, ini sebenarnya hanya kasus yang dilakukan oleh sebagian kecil dari masyarakat Indonesia di sini, dan biasanya ketua jaringan pelaku kejahatan tersebut ujung – ujungnya juga orang pribumi.

Sementara itu, keadaan ekonomi masyarakat Indonesia yang bermacam – macam. Masyarakat aceh dengan usaha “Kedai Runcit” dan mengimpor berbagai barang harian dari Indonesia, sementara itu masyarakat minagkabau terkenal dengan keadaan ekonomi yang mapan, ahli dalam bidang menjahit, memasak (masakan padang), dan berdagang di pasar. Perantau dari kawasan medan, membuka usaha agen tiket, dan pengiriman barang secara murah dan langsung ke Indonesia. Sementara masyarakat jawa hanya sebagai buruh bangunan, di ladang kelapa sawit, dsb. Dan Tenaga Kerja Wanita (TKW), bekerja secara kontrak di berbagai pabrik di kawasan industri seperti di Shah Alam, Kota Melaka, Klang, dan Pulau Pinang.

Menurut pengalaman saya, yang juga pernah tinggal secara illegal di Malaysia dari tahun 2002 -2004, kalau Malaysia – Indonesia jika mau menyelesaikan masalah “Pendatang Asing Tanpa Izin” dari Indonesia ini bisa ditempuh dengan beberapa cara, misalnya dengan memberi pengarahan tentang peraturan Imigrasi Malaysia, menurusnkan harga visa kerja, mempermudah proses pengurusan visa kerja, dan pekerja diberikan izin untuk memegang paspor mereka dan bukan hanya salinannya saja.

Sebagai contoh, menurut pengamatan saya di sebuah kawasan yang terletak di sebelah utara dari pusat kota kuala lumpur, sebuah pasar yang memiliki ribuan tenaga kerja non-Malaysia. Mayoritasnya dari Indonesia, dan Myanmar. Sebagian lainnya, dari Bangladesh, Vietnam, Pakistan, dan India. Di kawasan ini, sering dilaksanakan operasi penangkapan warga asing illegal oleh Imigrasi Malaysia, Polisi Diraja Malaysia (PDRM), dan Relawan Malaysia (RELA), namun tetap saja masih banyak warga asing illegal yang kembali lagi, bahkan bertambah banyak setiap tahun.

Jadi, jika Kedua Negara serius ingin menyelesaikan masalah ini dan putusan rundingan itu nanti bermanfaat bagi semua pihak, kami sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Malaysia sangat setuju dan akan mematuhi regulasi tersebut.

Sebutan “Pendatang Asing Tanpa Izin” itu sebenarnya juga mengganggu dan merendahkan status kami yang bekerja di negeri jiran ini.

Kami pun berterima kasih pada pemerintah dan rakyat Indonesia – Malaysia sekiranya masalah ini bisa selesai.


“Karena Malaysia – Indonesia, Serumpun Selamanya !”